Mohon tunggu...
Enggar Febrianto
Enggar Febrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Nama : Enggar Febrianto Kelas : NIM : 23010400158 “Eksplorasi Model Komunikasi Interpersonal: Dampaknya terhadap Hubunga Komunikator dan Khalayak" Apa itu model komunikasi interpersonal Model komunikasi interpersonal adalah kerangka konseptual yang digunakan untuk memahami bagaimana interaksi verbal dan nonverbal terjadi antara dua orang atau lebih. Model ini mencakup elemen-elemen seperti pengirim (komunikator), pesan, saluran komunikasi, penerima, dan umpan balik. Model ini membantu menjelaskan dinamika dan faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi antarindividu dalam berbagai konteks. Model komunikasi interpersonal sering kali melibatkan beberapa tahap. Pertama, ada fase inisiasi di mana komunikator memulai interaksi. Selanjutnya, pesan disampaikan melalui saluran komunikasi, dan penerima menerima pesan tersebut. Proses ini dapat dipengaruhi oleh konteks, persepsi, dan pengalaman individu. Selain itu, umpan balik merupakan elemen penting dalam model ini. Umpan balik memberikan informasi kepada pengirim mengenai bagaimana pesan mereka dipahami oleh penerima. Proses ini dapat terjadi secara verbal atau nonverbal, membantu meningkatkan pemahaman dan keefektifan komunikasi. Faktor-faktor seperti kepercayaan, empati, dan keterbukaan juga memainkan peran dalam komunikasi interpersonal, mempengaruhi dinamika hubungan antarindividu. Model ini memberikan kerangka kerja untuk memahami kompleksitas komunikasi interpersonal dan bagaimana unsur-unsur tersebut saling berinteraksi. Dampak terhadap Hubungan Komunikator dan Khalayak Dalam model komunikasi interpersonal yang lebih rinci, kita dapat mempertimbangkan beberapa elemen kunci: Pengirim (Komunikator): Individu yang memulai proses komunikasi dengan mengirimkan pesan. Pengirim harus memperhatikan konteks, tujuan, dan cara penyampaian pesan. Pesan: Informasi atau ide yang hendak disampaikan oleh pengirim. Pesan dapat bersifat verbal (kata-kata) atau nonverbal (gesture, ekspresi wajah). Umpan Balik: Respon yang diberikan oleh penerima kepada pengirim. Umpan balik dapat bersifat verbal atau nonverbal, dan membantu menilai pemahaman dan efektivitas komunikasi. Keterbukaan: Tingkat kejujuran dan keberanian untuk berbagi informasi di antara komunikator. Keterbukaan dapat memengaruhi tingkat kepercayaan dalam hubungan interpersonal. Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan atau pandangan penerima. Empati dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal. Kepercayaan: Keyakinan bahwa komunikator dapat diandalkan dan jujur. Kepercayaan memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang kuat. Dinamika Hubungan: Perubahan dan evolusi dalam hubungan antarindividu seiring waktu. Faktor-faktor seperti perubahan sikap, kebutuhan, dan harapan dapat memengaruhi dinamika ini. Saluran Komunikasi: Media atau cara melalui mana pesan disampaikan. Ini bisa melibatkan komunikasi langsung, seperti tatap muka, atau tidak langsung, seperti surat atau pesan elektronik. Penerima: Individu atau kelompok yang menerima pesan dari pengirim. Persepsi, latar belakang, dan pengalaman penerima dapat mempengaruhi cara mereka memahami pesan. Konteks: Lingkungan atau situasi di mana komunikasi terjadi. Konteks dapat mencakup faktor-faktor seperti tempat, waktu, dan hubungan antara komunikator. Model ini membantu mendekati kompleksitas komunikasi interpersonal dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang saling terkait, memberikan gambaran lebih rinci tentang bagaimana pesan dikirim, diterima, dan dipahami dalam interaksi antarindividu. Hubungan antara komunikator (pengirim pesan) dan khalayak (penerima pesan) memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek, termasuk: Pemahaman: Kualitas hubungan memengaruhi sejauh mana pesan dipahami dengan benar oleh khalayak. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi risiko kesalahpahaman. Kepercayaan: Hubungan yang didasarkan pada kejujuran, keterbukaan, dan konsistensi membentuk dasar kepercayaan antara komunikator dan khalayak. Kepercayaan yang tinggi memperkuat efektivitas komunikasi. Umpan Balik: Kualitas hubungan mempengaruhi bagaimana umpan balik diberikan dan diterima. Hubungan yang baik cenderung mendorong umpan balik konstruktif dan membuka pintu untuk perbaikan. Motivasi: Hubungan yang positif dapat meningkatkan motivasi khalayak untuk mendengarkan dan merespon pesan. Interaksi yang kurang positif dapat mengurangi minat dan motivasi. Respon Emosional: Cara komunikator dan khalayak merespons emosional satu sama lain memainkan peran dalam dinamika hubungan. Empati dan pengertian emosional dapat memperkuat keterhubungan. Kepuasan: Tingkat kepuasan dalam hubungan komunikatif dapat berdampak pada keterlibatan dan kesediaan khalayak untuk berpartisipasi dalam interaksi lebih lanjut. Efektivitas Komunikasi: Hubungan yang baik dapat meningkatkan efektivitas komunikasi secara keseluruhan. Ketika ada saling pengertian dan keterbukaan, pesan memiliki peluang lebih besar untuk disampaikan dan dipahami dengan baik. Konflik: Hubungan yang kurang baik atau terganggu dapat menyebabkan konflik. Konflik ini dapat memengaruhi komunikasi dan memerlukan upaya untuk diselesaikan agar hubungan dapat dipulihkan. Perkembangan Hubungan: Interaksi komunikatif yang terus-menerus dapat membentuk dan mengubah hubungan antara komunikator dan khalayak. Dalam jangka panjang, ini dapat memengaruhi sejauh mana mereka merasa terhubung satu sama lain. Pengaruh: Hubungan yang kuat dapat meningkatkan kemungkinan pengaruh komunikator terhadap khalayak. Kesetiaan dan saling pengertian dapat membuka pintu untuk menerima ide atau pandangan dengan lebih terbuka. Dengan memahami dampak hubungan ini, komunikator dapat lebih berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi yang efektif dan membangun hubungan yang sehat. NAMA : Enggar Febrianto NIM : 23010400158 MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI DOSEN : Dr. Nani Nurani Muksin , M.Si PRODI : ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendekatan Pesan iklan: Strategi Efektif dalam Iklan Syrup Marjan Ramadhan

8 Juli 2024   01:23 Diperbarui: 8 Juli 2024   02:29 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negara penganut ummat muslim terbanyak kedua didunia, Indonesia adalah salah satu negara yang antusias menyambut bulan ramadhan, ritual keagamaan tersebut biasanya diisi dengan sahur, ngabuburit dan buka bersama keluarga, teman dan sanak saudara.Tentunya Ramadhan menjadi momen marketing yang paling dinantikan oleh banyak pengiklan,momen ini pun menjadi waktu yang tepat bagi para brand untuk menjangkau konsumen muslim melalui iklan yang kreatif dan berkesan. salah satu iklan paling populer dikalangan masyarakat adalah sirup marjan. Sirup marjan adalah salah satu jenis minuman kental berkadar gula tinggi yang ramai digemari masyarakat Indonesia. Sirup marjan pertama kali diproduksi oleh salahsatu perusahaan makanan bernama PT Suba indah pada tahun 1975. Sirup marjan mampu menghasilkan iklan dengan penuh kreasi sehingga mampu melekat dalam ingatan penonton.

Kenapa iklan sirup marjan selalu muncul saat Ramadhan? Mungkin itu yang sering terbayang-bayang dibenak kita ketika melihat iklan saat mau masuk bulan Ramadhan, iklan marjan selam bertahun telah menjadi salah satu iklan ramdhan yang paling ikonik dan digemari di Indonesia .kesuksesan iklan marjan tidak terlepas dari pendekatan pesan iklan yang efektif dan tepat sasaran. Bahkan, selain sidang isbat dan penampakan hilal, masyarakat mulai menjadikan kehadiran iklan marjan sebagai pertanda masuknya bulan Ramadhan. Sirup marjan gencar memasarkan produknya melalui iklan Televisi, radio, Surat kabar dan papan iklan. Berikut beberapa strategi efektif dalam pendekatan pesan iklan yang terdapat dalam iklan marjan:

Strategi penyusunan isi pesan iklan marjan

Strategi penyusunan isi pesan, selain harus mempertimbangkan kondisi khalayak sasaran, harus merujuk pada tujuan komunikasi untuk komunikasi persuasif Wayne N. Thompson menyarankan bahwa isi pesan harus memuat:

  • Menarik perhatian    
  • Memuat bahan-bahan yang menarik perhatian. Iklan marjan di bulan Ramadhan tidak sekedar mencoba untuk menjual produk, tetapi lebih pada penyampaian pesan yang mengispirasi. Melalui pendektan ini, marjan berusaha untuk membangun kedekatan emosional dengan audiensnya, dengan menyoroti nilai-nilai kebaikan, kepedulian, dan kemurahan hati yang sangat penting dalam bulan Ramadhan.
  • Menyentuh dan menggerakan
  • Pesan yang mempunyai pengaruh psikologis, iklan sirup marjan dengan cerdas menggambarkan momen-momen yang penuh kehangatan antara keluarga dan teman-teman. Iklan tersebut menunjukan bagaimana produk sirup marjan tidak hanya menjadi bagian dari tradisi Ramadhan tetapi juga memperkuat ikatan sosial yang kuat di antara suatu perkumpulan, selain itu Iklan marjan juga berhasil menyatukan tradisional dengan kehidupan modern, sehingga tetap relevan dan mudah diterima oleh audiens yang beragam. Hal ini mencerminkan pemahaman mendalam dan aspirasi konsumen mereka.

Selain itu, untuk strategi dan pendekatan pesan ada aspek penting sebelum membuat iklan terlebih dahulu kita melakukan perencanaan pesan,  perencanaan isi merupakan upaya untuk menginnvestarikan pesan-pesan yang telah disiapkan dan menyusunya kedalam urutan-urutan tertentu hingga ketika pesan tersebut kita sampaikan dapat benar-benar dipahami oleh penerima sesuai dengan tujuan komunikasi kita. 

Sirup marjan (marjan.id)
Sirup marjan (marjan.id)

Strategi Efektif iklan marjan 

Untuk memahami lebih dalam strategi di balik iklan Marjan yang efektif, beberapa teori komunikasi dan psikologi yang sering dipadukan dengan praktik terbaik dalam industri periklanan:

  • Teori Keterlibatan Emosional (Emotional Engagement Theory):

Iklan Marjan sukses membangun ikatan emosional dengan audiensnya melalui pendekatan yang berfokus pada: Membangkitkan emosi: Iklan Marjan seringkali menampilkan momen-momen haru dan menyentuh hati serta pengalaman banyak orang di bulan Ramadhan, seperti kebersamaan keluarga saat buka puasa, momen nostalgia masa kecil, dan semangat berbagi dengan sesama. Memanfaatkan storytelling: Cerita yang diceritakan dalam iklan Marjan bukan hanya tentang produk, tetapi juga tentang nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas yang universal. Hal ini membuat audiens merasa terhubung dan terinspirasi.

  • Teori Pemrosesan Informasi (Information Processing Theory):

Menyampaikan Pesan dengan Jelas dan Ringkas Iklan Marjan efektif dalam menyampaikan pesan dengan cara yang: Jelas dan mudah dipahami: Pesan yang disampaikan dalam iklan Marjan singkat, padat, dan mudah dimengerti oleh audiens dari berbagai latar belakang.Fokus pada satu pesan utama: Setiap iklan Marjan memiliki satu pesan utama yang ingin disampaikan, sehingga audiens tidak kebingungan dan mudah mengingatnya.

  • Teori Persuasi (Persuasion Theory):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun