Mohon tunggu...
Enggar ArdiandiCahya
Enggar ArdiandiCahya Mohon Tunggu... Seniman - Universitas Negeri Semarang

Seniman dan Budayawan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Pengabdian Penanaman Karakter Melalui Tembang Dolanan di Kelurahan Ngijo Kota Semarang

17 September 2023   23:27 Diperbarui: 17 September 2023   23:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang, 9 September 2023 -- Kelurahan Ngijo, Kota Semarang, mengambil langkah inovatif dalam upaya penanaman karakter positif pada anak-anak melalui tradisi tembang dolanan. Tradisi yang diwarisi secara turun-temurun ini diharapkan dapat membentuk kepribadian yang kuat dan berakar pada nilai-nilai budaya lokal.

Tembang dolanan merupakan sejenis nyanyian rakyat yang biasanya dinyanyikan oleh ibu kepada anak-anaknya saat bermain. Tradisi ini memiliki potensi besar untuk mendidik anak-anak sejak usia dini tentang norma sosial, moralitas, dan budaya lokal.

Kepala Kelurahan Ngijo, Ibu Lilis Puji Astuti, SH. menyatakan, "Kami percaya bahwa tradisi tembang dolanan adalah salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai budaya dan karakter pada anak-anak kita. Kami ingin menjaga warisan budaya ini tetap hidup dan relevan dalam perkembangan zaman."

Pemerintah setempat bekerja sama dengan komunitas seniman lokal untuk melaksanakan program ini. Para seniman akan mengunjungi sekolah-sekolah dasar di kelurahan ini untuk memberikan pelajaran tentang tembang dolanan. Mereka juga akan mengajarkan anak-anak untuk membuat dan memainkan alat musik tradisional seperti gamelan kecil, saron, dan kenong.

Salah satu seniman yang terlibat dalam program ini, Enggar Ardiandi Cahya Nugraha mahasiswa Universitas Negeri Semarang Prodi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni, menjelaskan, "Kami tidak hanya mengajarkan lagu-lagu tradisional, tetapi juga maknanya. Setiap lagu memiliki cerita dan pesan moral yang tersirat. Melalui musik dan nyanyian, kami berharap dapat membentuk karakter positif pada generasi muda."

Siswa-siswa yang mengikuti program ini nantinya akan tampil dalam sebuah pertunjukan tembang dolanan di akhir semester. Ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari dan berbagi kebahagiaan dengan orang tua dan warga kelurahan.

Program penanaman karakter melalui tembang dolanan ini telah mendapatkan dukungan luas dari orang tua dan pendidik. Mereka melihatnya sebagai cara yang inovatif dan menyenangkan untuk membentuk anak-anak menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli pada budaya, dan memiliki karakter yang baik.

Dengan adanya program ini, Kelurahan Ngijo di Kota Semarang berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya memperkuat nilai-nilai budaya lokal dan karakter anak-anak melalui tradisi yang kaya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun