Mohon tunggu...
Eneng Siti Martini
Eneng Siti Martini Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya guru bahasa indonesia di SMAN 1 Cisarua Bandung Barat dan saya mencintai Profesi tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

LK 3.1 Menyusun Best Practices oleh Eneng Siti Martini, M.Pd.

8 Desember 2022   15:06 Diperbarui: 8 Desember 2022   15:31 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tanggal

Rabu, 7 Desember 2022

Video aksi ke-4 diambil hari Senin, 28 November 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai hikayat. Berdasarkan hasil obervasi terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan peserta didik dalam mengembangkan hikayat menjadi sebuah cerpen dengan memperhatikan isi dan nilai-nilai hikayat, di antaranya :

a. Peserta didik kurang memahami isi hikayat karena :

  • Peserta didik kesulitan  dalam membaca teks yang berbahasa melayu.
  • Peserta didik kesulitan dalam mengartikan kata arkais yang terdapat pada hikayat.
  • Peserta didik tidak terbiasa dengan teks berbahasa melayu
  • Peserta didik terlalu kaku untuk membaca teks hikayat yang berbahasa melayu.

b. Peserta didik kesulitan menetukan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam hikayat karena :

  • Peserta didik sulit membedakn nilai moral dan nilai sosial serta nilai-nilai lainnya.
  • Peserta didik sulit menghubungkan definisi nilai-nilai dengan konteks hikayat.
  • Peserta didik kesulitan pada saat menyampaiakan nilai-nilai teks hikayat dengan bahasa sederhana.

Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar,  kurang menggunakan model pembelajaran inovatif dan metode pembelajaran yang masih menerapkan cara lama atau masih bersifat konvensional sehingga kurang menarik perhatian peserta didik di dalam pembelajaran.

Cara mengajar guru yang masih menggunakan metode ceramah sebagai salah satu metode dalam pembelajaran yang menyebabkan peserta didik kurang dalam memahami isi dan nilai-nilai hikayat untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah teks cerpen.

Guru tidak melaksanakan tes diagnostik untuk melihat minat bacaan atau kemampuan mengembangkan bacaan peserta didik, lalu guru belum memperbarui wawasannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun