Mohon tunggu...
Eneng Humaeroh
Eneng Humaeroh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan sejauh apapun dimulai dengan langkah pertama

Kehidupan hanya sebuah perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Petugas PLN, Membantu atau Menipu?

26 Desember 2023   00:49 Diperbarui: 26 Desember 2023   02:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada tanggal 24 Desember 2023 lalu saat sedang meninggalkan rumah tiba-tiba di telpon dikabarkan bahwa rumah kebakaran dan itu terjadi dalam keadaan kosong. Rumah kami merupakan kompleks perumahan KPR subsidi  D'Mutiara Residen yang terletak di Desa Sindanghayu Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang, Banten. Bergegas saya segera pulang, dalam perjalanan diberitakan  bahwa si jago merah telah berhasil dipadamkan. Hal itu tentu saja jasa para tetangga yang cekatan memadamkan api dengan cara mendobrak pintu depan. Meskipun tidak terlalu parah namun areal dapur tersapu si jago merah dan beberapa lampu bohlam penyok karena terbakar.

Kasus kebakaran terjadi tepat waktu magrib, artinya api sudah menyala sejak sore karena tersebab kecerobohan anggota keluarga yang lupa mematikan kompor. Karenanya lampu Listrik dipadamkan, karena kami khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dengan kelistrikan, maka kami menelpon pengaduan ke pusat pengaduan PLN dan meminta agar dilakukan pengecekan instalasi Listrik, dengan nomor pengaduan G5423122425270.

Menunggu beberapa saat dua orang petugas PLN datang dan melakukan pengecekan, di beritakan bahwa instalasi mengalami kerusakan karena basah terkena hujan dan bocor dari atap rumah, dan saya pun meminta agar diperbaiki. Sedangkan KWH tidak mengalami masalah atau kerusakan. Namun karena instalasi yang rusak diluar tanggungjawab PLN maka kami dikenakan bayaran atas kerusakan tersebut.  Si petugas PLN mengatakan bahwa perbaikan setiap satu titik dikenakan biaya Rp 50.000 ,- dan saya tidak keberatan, namun saya mempertanyakan satu titik itu apa, dan si petugas PLN mengatakan bahwa satu titik adalah satu saklar. Dan saya menunjukan 4 saklar yang memang bermasalah. Sepakat dengan harga tersebut si petugas PLN memperbaiki instalasi Listrik yang rusak.

Setelah beberapa saat instalasi Listrik diperbaiki maka saya akan segera membayar, namun si petugas PLN dengan wajah seperti bingung mengatakan bahwa instalasi Listrik banyak yang rusak dan mengatakan bahwa pemasang Listrik perumahan tidak sesuai standar pemasangan listik dan banyak yang salah dan membahayakan. Saya sejujurnya tidak mengerti apa yang dimaksud oleh si petugas PLN tersebut.

Dan yang mengherankan si petugas tersebut mengatakan banyak titik yang rusak, yakni mencapai 15 titik, jadinya uang yang harus saya keluarkan melebihi perkiraan semula. Saya merasa bingung mengapa tadinya yang dikatakan satu titik itu satu saklar mengapa menjadi 15 titik? Sedangkan yang diperbaiki hanya 4 saklar, artinya hanya memerlukan Rp. 200.000,- saja. Namun dia lalu berkata bahwa hitungan titik diatas plafon rumah banyak dan bukan 4 titik yang semula dibicarakan. Dan si petugas memberikan penawaran, setelah tawar menawar akhirnya saya bayar sebanyak Rp 450.000 dan itu menurut saya sangat mahal, karena saya harus membayar lebih sekitar Rp 250.000,- Apalagi mengingat rumah saya habis kebakaran. Saya pun kemudian beberapa saat memikirkannya mengapa harga bisa berubah dan menjadi sangat mahal.

Para pembaca yang Budiman, ternyata kasus yang saya alami, menurut informasi banyak pula yang mengalami, mereka melakukan aksi penipuan dengan berbelit-belit tujuannya untuk mendapatkan uang lebih dari kewajaran. Jikalau mereka menginginkan uang jasa kita pasti akan memberinya uang jasa tetapi dengan jumlah yang wajar dan tidak berkali lipat besarannya. Nah.... Para pembaca yang Budiman mungkin diantara anda ada yang mengalami hal serupa dengan saya, tentu ini sangat merugikan dan bagaimana jika kita sedang tidak punya uang? Jika ada pembaca yang memahami cara menyelesaikan masalah seperti yang saya alami, mungkin bisa di share bagaimana menghadapi aksi tipu-tipu oknum petugas PLN yang memanfaatkan kesusahan orang yang sedang terkena musibah ? boleh pembaca yang Budiman beri tanggapan di kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun