SASTRA SEBAGAI GUDANG BACAAN
Penulis Eneng Sri Supriatin, M.Pd.
Sebagaimana perintah pertama Allah pada Muhammad SAW untuk Iqra. Makna iqra dalam bahasa Indonesia adalah "bacalah". Kata ini berasal dari kata "qara'a" yang berarti "menghimpun". Sedangkan Makna "iqra'" dalam Al-Qur'an, memiliki beberapa arti, antara lain: Bagaimana cara membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Bagaimana mendalami Al-Qur'an dengan mengetahui artinya, tafsirnya, dan takwilnya. Bagaimana menghayati kitab Allah tersebut. Bagaimana memukasyafahkan (menyingkap tabir-tabir kehebatan di dalam Al-Qur'an). Secara simpulan, perintah "iqra'" tidak hanya untuk membaca tulisan, tetapi juga untuk membaca apa saja yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Sebagaimana makna sastra dalam KBBI mempunyai arti: Sastra adalah karya tulis atau lisan yang mengungkapkan pemikiran, perasaan, pengalaman, dan ide manusia. Sastra disampaikan melalui bahasa yang indah dan imajinatif. Kata sastra sendiri berasal dari kata "sastra" berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "shastra". "Shastra" terdiri dari kata "sas" yang berarti instruksi atau pedoman, dan "tra" yang berarti alat atau sarana. Dan Sastra memiliki beberapa ciri, di antaranya: Sastra merupakan hasil karya yang bersifat imajinatif. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia. Sastra merupakan bentuk ekspresi manusia. Sastra merupakan hasil karya yang menggunakan bahasa yang indah. Sastra merupakan hasil karya yang dapat memberikan kesadaran kepada pembaca.Â
Sedangkan gendre sastra terbagi menjadi dua yaitu Sastra dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. Sastra fiksi biasanya disebut sastrawi atau tulisan yang memiliki keindahan (madah) dan menyimpan makna ganda atau majas. Sedangkan sastra non fiksi adalah tulisan seperti buku-buku eksak.Â
Dengan adanya perpustakaan di sebuah sekolah di samping berfungsi sebagai penunjang untuk pembelajaran sekaligus sebagai laboratorium penelitian kuantitatif yang mana sumbernya dari buku-buku sastra fiksi dan nonfiksi yang ada di ruang tersebut. Dari itulah mengapa MAN 1 Tasikmalaya sangat peduli dengan adanya perpustakaan di dalam lingkungan pendidikannya. Hal ini, sejalan dengan visi dan misi serta tujuan berdirinya perpustakaan tersebut di lingkungannya. Ada pun visi dan misinya sebagai berikut:
Visi menjadikan perpustakaan MAN 1 Tasikmalaya sebagai pusat layanan informasi dan mitra pembelajaran guna mendukung kegiatan belajar mengajar yang terdepan sebagai investasi sumber daya pengetahuan yang tinggi, lengkap dan professional. Sedangkan misi; 1) menyediakan lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik serta mempromosikan berfikir kreatif dan kritis melalui melek informasi 2) meningkakan minat baca seluruh komunitas madrasah dan menunjang kegiaan pembelajaran 3) memberikan layanan prima bagi semua warga sekolah dengan professional dan akuntable 4) melengkapi sarana prasarana dan memperbanyak buku bacaan dan referensi.Â
Dengan tujuan; 1) mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai sektor kehidupan 2) mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi 3) mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna 4) meletakkan dasar ke arah proses pembelajaran mandiri 5) memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa 6) mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan berfikir kreatif dan kritis.
Berdasarkan visi, misi dan tujuan di atas perpustakaan MAN 1 Tasikmalaya memiliki tujuan spesifik dari perpustakaan yaitu agar semua warga sekolah bisa berpikir kritis dalam arti cerdas, cermat dan tepat. Cerdas dalam menyikapi semua informasi yang tersaji dalam materi pembelajaran sastra fiksi pun non fiksi. Cermat dalam kesimpulan dari semua materi yang diajarkan dari buku panduan wajib sastra fiksi pun non fiksi. Serta tepat dalam menempatkan argumen, hasil dari jejak bacaan sastra fiksi pun non fiksi.
Di samping kegunaanya yang sangat kompleks, dimana menyimpan ragam sastra untuk dikaji dan dimaknai sebelum menjadi kesimpulan untuk menentukan langkah dalam menjawab semua persoalan. Baik soal di dalam kelas pun soal yang tak terduga sifatnya seperti obrolan-obrolan ringan yang harus menemukan solusi. Hal ini tentu saja sesuai dengan ajaran Islam, sebagaimana hubungan sastra dan hadits. Sastra dan hadis merupakan dua domain penting dalam warisan intelektual manusia. Keduanya memiliki peran masing-masing dalam membentuk nilai, identitas budaya, dan pemahaman. Sastra adalah seni mengungkapkan perasaan, pikiran, dan pengalaman hidup melalui bahasa. Sedangkan hadis adalah tradisi lisan yang mencatat ajaran dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.Â
Kalau kita cermati secara seksama maka ada beberapa hubungan antara sastra dan hadis: Sastra dan hadis saling bersinggungan, meskipun berbeda dalam bentuk dan tujuan. Hadis memberikan inspirasi dan otoritas moral, sedangkan sastra dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hadis menunjukkan bahwa Islam tidak melarang keindahan dan seni, termasuk sastra. Al-Qur'an dan hadis berperan penting dalam perkembangan sastra Islam. Karya sastra Islam dapat terinspirasi dari hadis.Â