Mohon tunggu...
M. Endy Yulianto
M. Endy Yulianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Vokasi Undip

Hobi rekreasi dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Roti sebagai Bahan Bakar Kendaraan

30 September 2024   22:59 Diperbarui: 1 Oktober 2024   02:03 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Prodi TRKI Vokasi Undip/dokpri

Saat ini Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan sumber daya alam utama dalam sektor transportasi. Namun, ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis, sedangkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Terobosan terbaru datang dari Mahasiswa Teknologi Rekayasa Kimia Industri 2022 yaitu Tim BENOSIN (Bread Waste Bioethanol Conversion Unit) yang diketuai oleh Khansa Praningdita Sulistyo beserta kedua rekannya yaitu Firda Cahya Salbina dan Azelia Anisa Rahma.

Studi ini bertujuan untuk mengubah limbah roti menjadi bioetanol (C2H5OH) sebagai campuran bensin yang dapat mengurangi emisi polutan seperti karbon monoksida (CO) dan berpotensi memperbaiki kualitas udara. Produk bioetanol ini akan menciptakan keamanan energi sehingga mengurangi ketergantungan pada sumber energi tunggal.

Dalam jurnal ini dipaparkan proses pembuatan bioetanol dari bahan utama limbah roti dan katalis kulit apel melalui proses fermentasi. Fermentasi terjadi pada substrat utama limbah roti, dimana kandungan pati akan diubah menjadi gula oleh enzim amilase oleh Saccharomyces cerevisiae dan dikatalisis menggunakan enzim pektinase dalam kulit apel. Namun, inovasi tidak berhenti di situ.

Konsep pengembangan ini juga penggunaan membran PVDF-Bentonit yang digunakan pada proses Vacuum Membrane Distillation (VMD) untuk pemisahan bioetanol dan air memiliki desain, struktur, dan susunan yang dirancang untuk memaksimalkan pemisahan melalui proses distilasi membran.

Penerapan distilasi membran hidrobik dengan membran PVDF secara efektif dan efisien meningkatkan kemurnian produk menjadi di atas 95%, sehingga produk akhir bioetanol layak edar sebagai substitor bahan bakar fosil untuk sektor transportasi.

Bapak Endy Yulianto, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Kimia Industri memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi tim BENOSIN dalam proses publikasi jurnal terakreditasi ini. Diskusi reguler dengan beliau telah membantu dalam pengembangan dan penyempurnaan rangkaian paper.

Dengan inovasi ini, harapan pada sektor teknologi, pertanian, dan transportasi agar lebih berkelanjutan dan produktif. Studi ini merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi yang membawa dampak positif bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun