Mohon tunggu...
Endy Wulandari
Endy Wulandari Mohon Tunggu... -

freelancer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Terbuka untuk Sahabatku yang sedang Jatuh Cinta

27 Februari 2014   21:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saudariku yang sedang merasakan dunia milik berdua,

Suatu hari kita pernah melewatkan sore dengan membaca Almatsurat bersama-sama
tapi sore tadi aku melihat Anti begitu asyiknya menerima telepon dari seseorang
seseorang yang kini tengah meramaikan hari-hari Anti sms-an.. telepon.. chatting.. facebook.. twitter.. BBM-an.. YM-an..
dia ada dimana-mana ya, Ukh ?

Dulu Ukhti begitu cantiknya menghias diri dengan rasa malu..
jangankan berkhalwat..
dan jangankan jalan berdua dan menyepi di pusat perbelanjaan
bahasa sms pun Anti begitu menjaganya..
Tegas, singkat, flat dan jangan berharap ada simbol-simbol emotion di sms Anti untuk mereka.
tak ada taushiyah untuk para lelaki.. tak ada tahajut alarm..
tapi sekarang begitu mudahnya perhatian Ukhti mengalir untuknya..

Dulu Ukhti begitu mengagumkan karena mampu memposisikan diri
Berbicara tegas kepada para lelaki yang bukan mukhrim
Dan berbicara lemah lembut kepada kami kaum perempuan
Tapi sekarang entah mengapa tengah malam pun masih terdengar suara cekikikan Anti dengannya di telepon..
Ukhti, masih ingatkah bahwa suara kita begitu mahal harganya
Karena satu artikulasi yang kita ucapkan adalah tarikan imajinasi liarnya.

Saudariku yang masih sanggup menyebut nama Allah,

Betapa lingkungan tak selalu ramah untuk keimanan kita
Dan memang keberadaannya tak selalu dalam timbangan yang konstan
Ada kalanya pasang ada kalanya surut..
Tapi inilah manusia bukan malaikat..
Makhluk Allah yang diberi kebebasan memilih
Memilih jalan Rabbani atau jalan Syaetani

Jangan jadikan alasan karena kita tempatnya salah
Ingatlah kita punya iman, ilmu dan akal untuk memilih
Jangan jadikan alasan karena kita pun juga bisa khilaf
Ingatlah kita punya berjuta sahabat yang siap mengingatkan
Aku disini dengan doa Rabithah.. Berharap dapat menyentuh hati Anti untuk kebersamaan yang pernah kita lalui.
Cinta dan persaudaraan karena Allah.

Betapapun lelaki itu begitu memukau Anti sekarang..
Betapapun lelaki itu menjanjikan pernikahan
Betapapun lelaki itu AKAN datang dengan kata khitbah
Betapapun lelaki itu nanti AKAN mengucap kata akad..
Sungguh, semenit pun sebelum akad tetaplah dia belum halal untuk kita..
Sungguh, sedetik pun sebelum akad tetaplah kita belum halal untuknya..
Karena AKAN adalah arti yang masih menyimpan misteri.
Sesuatu yang belum tentu terjadi tanpa seijin-Nya.

Lelaki itu, seseorang yang baru Anti kenal..yang katanya begitu baik dan pengertian
Tak tahukah ia dengan konsep takdir..
Betapa sakit hati dan kecewa siap menanti di pintu..
Jika ternyata pernikahan yang didamba tidak pernah terjadi.
Sebelum waktunya tiba, tahanlah diri untuk tidak mencuri waktu
Apakah Anti menganggap Allah itu tidak tahu dan tidak melihat?
Bermesraan meski di dunia maya, tetap saja jatuhnya berkhalwat.
Anti mungkin malu pada manusia tapi Anti lupa bahwa ada Allah yang selalu menyertai dan mengawasi.

Saudariku yang sedang merajut manisnya iman,

Jika dia laki-laki yang shaleh dan menjaga dirinya, maka tentu dia juga akan menjaga Anti
Jika dia laki-laki shaleh yang menghormati dirinya, maka tentu dia juga akan menghormati Anti..
Dengan seijin Allah, ‘dia’ akan ‘dicuci” dahulu sebelum menjadi pasangan hidup kita.
Dengan seijin Allah, ‘kita’ akan ‘dicuci’ dahulu sebelum menjadi pasangan hidupnya.
Karena janji Allah adalah benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun