Mohon tunggu...
Endy Fachriyadi
Endy Fachriyadi Mohon Tunggu... Lainnya - pedagang

saya kelahiran sumbawa besar, bapak saya berasal dari lombok dan ibu dari sumbawa. saya menempuh pendidikan di IPB Bogor dan Universitas Jayabaya Jakarta. Sekarang tinggal di kota tangerang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kunci Sukses Bangsa Maju dan Beradab

29 Juni 2022   12:52 Diperbarui: 29 Juni 2022   12:57 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo... pembaca setia... apa kabar Anda ?

Mengutik quote dari Nelson Mandela " Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kau gunakan untuk mengubah dunia ".  Hal ini sangat mendasar, bahkan ketika bapaknya manusia atau manusia pertama yaitu Nabi Adam as., karena ketidaktahuannya tentang buah khuldi akhirnya mengikuti bujuk rayu iblis untuk memakannya. Kemudian anak Adam, seorang bayi yang tumbuh menjadi anak dan dewasa pun pasti tidak lepas dari pendidikan, mulai dari bayi diajarkan melihat dan mengenal sekitarnya, dididik dan diajarkan apa saja yang baik untuk dimasukkan ke dalam mulutnya, dan seterusnya.

Ingatkah Anda juga dengan perkataan ini, "Berapa jumlah guru yang tersisa?" Kata-kata ini berasal dari mulut Kaisar Hirohito sebagai respon pertama yang Ia keluarkan setelah mendengar berita luluh lantaknya Hiroshima dan Nagasaki. Dua kota di Jepang itu hancur karena bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) di penghujung Perang Dunia II. Kehancuran dua kota itu pula yang menjadi alasan Kaisar Jepang menyelamatkan guru setelah Perang Dunia II. Di bawah kepemimpinannya konstitusi negara berubah menjadi simbol pemulihan pasca perang, hingga Jepang berhasil mencatatkan diri sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-2 di dunia di akhir kepemimpinannya.

Contoh terbaik pun bisa kita ambil dari agama Islam, salah satunya dari Al-quran surah Al 'Alaq ayat 1 - 5. Manusia termulia Rasulullah Saw diajarkan membaca oleh Allah SWT dengan perantaraan penghulu malaikat yaitu malaikat Jibril. Di sini pun manusia diajarkan bahwa tuntutlah ilmu atau lengkapilah dirimu dengan pengetahuan & pendidikan dengan mengawalinya atas nama-Nya yang Maha Pencipta, Maha Mulia, Maha Mengetahui yang mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Nyatanya dalam kehidupan kini banyak kita temukan contoh-contoh praktik dan kejadian yang tidak lagi mengutamakan pendidikan, dan tidak pentingnya ilmu pengetahuan serta ilmu agama. Dalam suatu negara, Pemerintah dalam mengelola negaranya terkait dalam penerapan suatu kebijakan seharusnya memberi informasi dan pengajaran terlebih dahulu kepada rakyat yang akan menjalankan dan merasakan langsung sebagai sasaran kebijakannya, apa pentingnya jika diterapkannya kebijakan tersebut sebelum dirancang dan diterapkan. Contohnya per 1 Juli 2022 mendatang akan diterapkan penggunaan aplikasi MyPertamina dalam pembelian bahan bakar pertalite dan solar, yang hal ini sangat merepotkan rakyat biasa karena ketidaktahuan tujuan dan manfaat bagi mereka jika menerapkannya. Lagipula bukankah ada larangan penggunaan HP di area SPBU karena berbahaya dapat memicu kebakaran ?. Apakah Anda pro atau kontra dengan kebijakan itu ?.

Selanjutnya, bisa kita jadikan pelajaran juga tentang cara orang-orang atau kaum elite yang ingin berkuasa dalam pemerintahan dengan berstrategi dan berpolitik secara tidak jujur, yang cenderung pada mengutamakan image atau pencitraan. Hal ini juga memang sangat disukai oleh masyarakat kebanyakan yang sifatnya memandang sesuatu hal dari apa yang nampak di permukaan saja dan dengan gampang menarik kesimpulan tentang hal yang dilihatnya itu, tentunya kesimpulan yang keliru dari analisa yang dangkal. Tidak heran dunia dan negara kita pun bekerja dengan cara itu, karena masyarakat atau orang-orang kebanyakan menjalani kehidupannya gemar menilai sesuatu atau berbicara tanpa ilmu, atau yah.. kita sebut aja asal ngomong dan seru bergosip ria entah isi omongan atau kelakuan itu salah atau benar..., bukankah hal ini sangat mengikuti hawa nafsu semata ?. Akhirnya, tentu hal ini sangat dimanfaatkan untuk tujuan pencitraan, bukan kejujuran, keadilan dan kesejahteraan yang merata melainkan merupakan keuntungan bagi golongan - golongan penipu ulung.

Pendidikan adalah benar - benar kunci sukses untuk menjadi negara / bangsa yang maju & beradab. Hapuslah kebodohan di muka bumi ini, karena kebodohan dan ketidaktahuan adalah sumber malapetaka seperti yang terjadi pada kisah Nabi Adam as. di atas yang telah penulis sampaikan, sehingga diturunkannya manusia pertama dari surga ke bumi ini, semoga manusia benar - benar di muka bumi menjadi khalifah atau pemimpin yang amanah bagi bumi dan alam semesta. 

Pembaca setia, bertepatan dengan bulan Juni-Juli yang menjadi momen pergantian peserta didik, mari kita sukseskan PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru, sekolahkan anak - anak kita yang menjadi generasi penerus bangsa, jangan biarkan mereka putus sekolah hanya karena memenuhi hawa nafsu ( nafsu amarah ) dan keperluan perut di jalanan-jalanan, yang berdampak menjadikan mereka memandang sesuatu hal dari apa yang nampak di permukaan saja dan dengan gampang menarik kesimpulan tentang hal yang dilihatnya itu, tentunya kesimpulan atau penilaian yang keliru sebagai hasil dari analisa yang dangkal dan tidak mewakili / representatif, menjadikan mereka tukang gosip atau pembual di sudut-sudut jalanan, yang tidak salah lagi bahwa yang paling berharga di mata mereka adalah yang mampu diinderanya semata yaitu sebatas dunia, materi dan uang. 

Satu contohnya hal yang hanya memandang dunia, materi dan uang yakni yang sedang hangat terjadi yaitu metode iklan / promosi di Holywings yang merupakan pelanggaran pidana dan penghinaan bagi umat Islam karena menempatkan nama Rasulullah Muhammad Saw. pada iklan / promosi minuman keras. Selanjutnya, tidak mungkin juga terlepas bahwa peranan pengajar sangat penting, seperti perkataan Kaisar Jepang Hirohito di atas, oleh karena itu mari kita sukseskan dan tingkatkan kemampuan / kapabilitas tenaga pengajar / guru menjadi benar - benar guru pembelajar dan benar - benar seorang Pendidik, bukan tenaga kerja yang hanya mencari pendapatan di tempat belajar - mengajar.

Semua itu pasti tidak lepas dari izin yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, oleh karena itu Ilmu, baik Ilmu yang diperoleh di tempat  pendidikan formal atau pun Ilmu yang bisa diperoleh di tempat non formal, haruslah merupakan Ilmu Pengetahuan yang bermanfaat dan dapat mendekatkan dirinya kepada yang Maha Pencipta, Maha Mulia, Maha Mengetahui. 

Terutama Ilmu yang dijanjikan-Nya akan membawa manusia pada kesuksesan adalah Ilmu agama, yang memberi petunjuk pada kesuksesan dunia & akhirat, sebagai contoh sukses dunia yang menjadi ladang untuk sukses akhirat (kiat sukses bisa baca artikel : https://www.kompasiana.com/endyfachriyadi4143/62a700cff5f32911b3537df3/sukses-akhirat-dengan-ladang-sukses-dunia ), yaitu sistem perekonomian yang mulai nampak dan berkembang saat ini di negara Indonesia adalah perekonomian syariah, semoga kelak semakin baik menjadi benar - benar sesuai syariah, walaupun memang negara kita masih saat ini menganut sistem perekonomian ekonomi kerakyatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun