Mohon tunggu...
Andimas Kurnianda
Andimas Kurnianda Mohon Tunggu... Administrasi - Jakarta Selatan

Karyawan Swasta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kompasiana Modis 2012: Sampah & Lingkungan

4 Agustus 2012   17:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:15 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_191359" align="aligncenter" width="300" caption="Kompasianer Modis 2012"][/caption] Waktu masih menunjukan pukul 14.00 ketika saya tiba di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI sesuai pemberitahuan dari pihak kompasiana agar tiba 1 jam sebelum acara dimulai. Saya menuruni anak tangga mengikuti 3 orang ibu yang kebetulan hadir lebih awal (mungkin dari penyelenggara) dan tibalah saya di Balairung Soesilo Soedarman, tapi apa yang terjadi? Ternyata ruangan masih kosong! hanya ada beberapa petugas yang sedang mempersiapkan meja yang akan digunakan untuk para pembicara menjelaskan materi diskusi. Saya memang sedikit terkejut karena belum terlihat pihak penyelenggara (kompasiana) di tempat acara dan saya memilih menunggu dan berkeliling Gedung Kementerian yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 6 Desember 1995 (Dulu bernama Departemen Pariwisata, Pos Dan Telekomunikasi) tersebut. Agak lama saya berkeliling ternyata pihak kompasiana belum terlihat dan saya mulai melihat kedatangan beberapa anggota kompasiana yang lain dan saya memilih duduk bersama mereka dan berkenalan serta berdiskusi panjang lebar mengenai situasi yang terjadi di tanah air, cukup lama berdiskusi barulah beberapa pegawai kompas datang membawa daftar hadir serta goody bag yang dipersiapkan untuk para tetamu yang hadir dalam acara tersebut dan kami dipersilahkan mengisi daftar hadir dan diperkenankan masuk ke dalam ruang acara. Kami duduk di dalam dan kembali melanjutkan diskusi setelah itu mulai banyak yang hadir para tetamu dan mulai duduk di kursi yang telsh dipersiapkah, ada yang duduk diam, ada pula yang mengobrol dengan orang disebelahnya serta ada juga yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera. Cukup lama kami menunggu hingga pukul 15.00 barulah Admin Kompasiana yaitu Mas Iskandar Zulkarnaen tiba diruang acara dan mendatangi beberapa tamu yang sudah hadir terlebih dahulu dan ternyata kita masih harus menunggu karena masih cukup banyak tamu yang belum hadir hingga pukul 15.30 barulah ruangan penuh tetapi kita melaksanakan Sholat Ashar terlebih dahulu dan acara baru dimulai menjelang pukul 16.00 (telat hampir 1 jam dari jadwal yang sudah dipersiapkan). Usulan untuk admin ke depannya agar panitia datangnya lebih awal dan suasana sempat tidak enak karena ada seorang ibu (saya tidak tahu dari pihak kompasiana/kemenparekraf, karena sempat tanya apa saya dari kompasiana) marah-marah karena tamu datang terlebih dahulu daripada panitia, tamu datang lebih dulu daripada panitia sudah saya alami sekali pada saat Ultah Kompasiana ke-2 di MU Cafe Thamrin, saya datang 1 jam sebelum acara dimulai sesuai himbauan yang diberitahukan dan ternyata ketika saya datang sudah ada beberapa kompasianer datang dan panitia belum ada bahkan meja untuk daftar absen masih belum ada. Mohon untuk Admin & Panitia dipersiapkan lebih matang dan diusahakan datang sebelum tamu hadir. [caption id="attachment_191364" align="alignleft" width="300" caption="Para Pembicara Kompasiana Modis 2012"]

13441012851153097525
13441012851153097525
[/caption] Acara dibuka oleh moderator Admin Iskandar memberikan kata sambutan mewakili pihak Kompasiana, dan seyogyanya setelah itu adalah kata sambutan dari Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif RI Bapak Sapta Nirwandar tetapi karena beliau sedang ada kunjungan dinas ke daerah maka pidato sambutan diwakili oleh perwakilan dari kementerian. Setelah itu acara langsung dilanjutkan oleh pembicara pertama dari perwakilan Kemenparekraf yaitu Bapak Frans Teguh selaku Kepala Bidang Perencanaan dan Hukum menggantikan Wakil Menteri yang menjelaskan tentang betapa kotornya pantai yang ada di Indonesia begitu banyak sampah serta menjelaskan program Sapta Pesona yang adalah kebijakan dalam dunia pariwisata tanah air. Melalui Sapta Pesona, diharapkan terwujudkan suasana kebersamaan semua pihak untuk terciptanya lingkungan alam dan budaya budaya luhur bangsa dan makna logo Sapta Pesona dilambangkan dengan Matahari yang bersinar sebanyak 7 buah yang terdiri atas unsur : 1. Keamanan 2. Ketertiban 3. Kebersihan 4. Kesejukan 5. Keindahan 6. Keramahan 7. Kenangan Tujuan diselenggarakan program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu acara dilanjutkan oleh Ibu Sri Bebasari dari Asosiasi Sampah Indonesia yang menjelaskan betapa mirisnya beliau melihat pinggiran pantai terdapat banyak sampah yang bertebaran dan sangat memprihatinkan ketika kita mencanangkan Wonderful Indonesia ternyata di tempat wisata masih banyak sampah yang didiamkan saja oleh Dinas Kebersihan terkait dan kita harus mengingat bahwa rumah kita hanya satu yaitu Indonesia tercinta, apakah kita akan diam saja ketika melihat rumah kita kotor dan banyak sampah dimana-mana? Laut kita menjadi tercemar karena banyaknya sampah di lautan, penyebab mengapa banyak sampah dilautan yaitu kita sebagai masyarakat umum tidak menyadari bahwa kita membuang sampah bukan pada tempatnya yaitu di laut! Lalu Ibu Sri juga menjelaskan bahwa hotel bintang 5 yang berada di pinggir pantai juga sering membuang sampah ke lautan, dan yang paling kompleks adalah turis yang mengunjungi pantai suka meninggalkan sampah dipantai diakibatkan jumlah tempat sampah yang sangat sedikit dan lokasinya sangat jauh. Permasalahan sampah dimasyarakat juga disebabkan oleh : 1. 100% sampah ada karena manusia 2. Setiap hari menghasilkan sampah sekitar 0,5 Kg/orang 3. Pemerintah memberi target 8 juta pengunjung untuk tahun 2012 4. Jika 8 juta orang x 0,5 Kg = Diperkirakan mencapai 12 ton sampah! betapa banyaknya bukan? Pemerintah mengembangkan destinasi pariwisata yang memiliki kelebihan yaitu membuka lapangan pekerjaan, menambah devisa negara serta laju perekonomian meningkat, tetapi memiliki kekurangan juga yaitu pembangunan fasilitas yang merusak lingkungan serta meningkatnya volume sampah. Mengenai pengelolaan sampah ternyata sudah ada UU No.18/2008  lalu Peraturan Menteri PU PRT/M/2006 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan pengelolaan persampahan tetapi hal ini kurang disosialisasikan kepada masyarakat dan alangkah baiknya pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dua aspek hukum tersebut. Pembahasan materi dilanjutkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang menjelaskan tentang pengelolaan sampah dalam pengurangan yaitu seperti pembatasan timbunan sampah, pendauran ulang sampah serta pemanfaatan kembali sampah lalu dalam penanganan yaitu seperti pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan serta pemrosesan akhir. Lalu mengenai kewajiban dalam pengelolaan sampah tertuang dalam pasal 12 yaitu “setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan” lalu dalam pasal 13 yaitu “pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, soaial dan lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah” lalu Kementerian LH memiliki prinsip 3R yaitu : 1. Reduce : Mengurangi/Membatasi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah 2. Reuse : Menggunakan kembali sampah secara langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi yang lain 3. Recycle : Memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses pengolahan Prinsip 3R memiliki beberapa manfaat yaitu mengurangi biaya tahunan pengelolaan sampah kota, produk hasil sampah dapat digunakan, mengurangi emisi gas metan dan gas rumah kaca serta mengurangi beban pencemar lingkungan dari sampah. [caption id="attachment_191365" align="alignleft" width="300" caption="Foto Bareng Mbak Ulihape di Pengantin Baru :)"]
13441013991071385628
13441013991071385628
[/caption] Setelah itu acara dilanjutkan pembahasan dari Ibu Sarah selaku Public Relation dari Pocari Sweat yang dimana memiliki program “Sahabat Peduli Lingkungan” yaitu seorang remaja putri dapat memanfaatkan sampah non-organik menjadi tempat untuk menyimpan barang seperti pulpen dan pensil lalu mereka juga mendatangi sekolah-sekolah untuk memberikan penjelasan akan pentingnya lingkungan bersih dan sehat lalu ada pula program membersihkan pantai ramai-ramai serta meletakkan tempat sampah di  pinggir pantai agar wisatawan dapat membuang sampah pada tempatnya. Sesi terakhir di isi oleh Ananda Amilia Agustin yang berusia 16 tahun siswi SMAN 11 Bandung yang mendapat julukan “Ratu Sampah” karena kegiatan pengelolaan sampah disekolahnya dan membuat program “Sekolah Bebas Sampah!” yang dimulai pada tahun 2008 dan tugasnya ialah memilah sampah sesuai jenisnya, sampah jenis organik diolah kembali dan diubah menjadi pupuk kompos serta sampah non-organik di daur ulang menjadi barang yang bermanfaat serta dapat dijual. Ananda Amilia pernah mendapat dana bantuan dari Astra Internasional sebesar Rp.40.000.000,- yang ia pergunakan untuk membeli mesin jahit modern untuk memfasilitasi para ibu kurang mampu untuk dapat mengerjakan olahan sampah non-organik menjadi tas dan lainnya. Apa yang dilakukan oleh Ananda Amilia sangat membuka mata kita betapa ia bekerja keras untuk menciptakan sekolah bebas bersih dan semoga ia bisa membuka mata masyarakat umum akan indahnya kota kita tercinta tanpa sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun