Mohon tunggu...
Andimas Kurnianda
Andimas Kurnianda Mohon Tunggu... Administrasi - Jakarta Selatan

Karyawan Swasta

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wisnu Nugroho, Pak Beye dan Pak Kalla-nya

2 Maret 2011   15:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para Kompasianer tentu mengetahui sosok Wisnu Nugroho atau yang lebih akrab kita panggil "Inu" atau "Mas Inu" yaitu seorang Wartawan Kompas yang selama 5 tahun sejak 2004 sampai 2009 pernah menjadi Wartawan Istana Kepresidenan RI yang tentunya selalu mengikuti Presiden SBY saat kunjungan kerja kemana saja. Mas Inu menerbitkan buku pertamanya yaitu Pak Beye Dan Istananya pada bulan Juli 2010 dan buku itu adalah awal di mana saya mulai menyukai buku-buku Mas Inu tentang sisi lain SBY yang lainnya yaitu Pak Beye Dan Politiknya, Pak Beye Dan Kerabatnya dan yang terakhir adalah Pak Beye Dan Keluarganya dan saya juga menyukai buku sisi lain JK yaitu Pak Kalla Dan Presidennya. Mengapa saya sangat jatuh cinta pada buku karya Wisnu Nugroho tersebut ? Tentunya ada alasan mengapa saya menyukai buku tersebut yaitu : 1. Dalam buku tersebut selalu ada gambar ilustrasi sehingga tidak pusing membaca kalimat melulu 2. Di sampaikan dalam bahasa yang asyik dan tidak baku sehingga serasa membaca cerpen politik 3. Buku itu mengungkap siapa saja penghuni istana yang selama ini tidak kita ketahui Banyak cerita-cerita yang sangat saya sukai seperti banyaknya mobil mewah di Istana, Koki masak Pak Beye, Tukang pijat Pak Beye dan yang lainnya. Terkadang saya tertawa membaca cerita tentang Menteri yang selalu menggunakan produk luar negeri untuk di kenakan. Saya sangat beruntung bisa menulis di Kompasiana, apabila saya tidak menulis disini tentunya saya tidak akan mengenal siapa itu Wisnu Nugroho dan tulisan-tulisannya saat masih di Istana. Ayah saya pada saat saya membeli buku pertama mas Inu, sempat meremehkan "Ah paling kamu beli buku nanti gak di baca" tetapi lama kelamaan ayah saya malah menjadi suka buku-buku Mas Inu dan sempat berujar sambil tertawa " Bukunya unik, kalau inu ini menjadi wartawan saat Pak Harto menjabat Presiden dan berani membuat buku yang ceritanya sampai menceritakan dapur istana yang sakral itu bisa ditindak tuh hahahaha! " Mas Inu ini patut diacungi jempol, ia menceritakan banyak sisi lain SBY dan Istana yang selalu di anggap sakral dan suci. Dan banyak pengetahuan yang didapat setelah membaca cerita mas Inu yang di sajikan dengan bahasa yang tidak baku dan mengasyikan tersebut. Saking sukanya sama buku ini, saya ingin membeli lagi 4 buku tentang Pak Beye dan 1 buku tentang Pak Kalla untuk saya sumbangkan ke perpustakaan. Kalau penerbit kompas mau berbaik hati menyumbangkan ke Perpustakaan sekolah sangat saya apresiasi kok :) Sudah dulu ah menulis tentang Mas Inu serta Pak Beye dan Pak Kalla nya, bantal guling dan kasur sudah menunggu. [caption id="attachment_92834" align="aligncenter" width="300" caption="Pose Bersama Pak Beye dan Pak Kalla"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun