Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Money

"Sering Gagal Capai Target, Ternyata Agen Asuransi Ini…"

6 Maret 2016   17:22 Diperbarui: 11 Maret 2016   09:53 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

“Pak, terima kasih. Hasil kinerja saya Februari tadi, akhirnya bisa tembus target.” Begitu pesan pendek yang masuk melalui Facebook, siang (6/3) tadi. Saya coba buka berkas terapi yang ada dan mencari namanya. Ternyata ini adalah klien yang awal Januari 2016 lalu mengeluhkan pekerjaannya sebagai agen asuransi, yang kerap tidak mencapai target. Sepanjang 2015 itu, hasil kerjanya merah. Bahkan, dia sempat putus asa dan akan memutuskan mencari pekerjaan lain.

Itu sebabnya, awal 2016 dia mencoba melakukan introspeksi diri dan mencoba menimbang pilihan apakah terus melanjutkan atau alih pekerjaan yang lain. Ketika itu, salah seorang temannya menyarankan untuk menghubungi saya. Wanita berusia 31 tahun ini, sebut saja namanya Sarah, terlebih dahulu mencari informasi tentang saya melalui media sosial facebook. Beberapa artikel yang saya tulis dan kira-kira sesuai dengan masalah yang ia hadapi, dia baca sampai habis. Sampai akhirnya dia merasa yakin, dan mengirimkan pesan pendek ke akun facebook. 

Sesuai kesepakatan, ketika itu Sabtu pukul 14.00 Wita, Sarah datang untuk konsultasi awal. Maklum, dia sempat ragu dan takut. Jangan-jangan, metode hipnoterapi yang saya lakukan itu sama seperti yang selama ini ada di televisi. Untuk menepis keraguannya, sesuai protokol Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology (AWGI), saya berikan penjelasan tuntas soal proses hipnoterapi yang akan dilakukan.

Sarah juga menyampaikan, sudah banyak sekali seminar ia ikuti. Namun, tetap saja merasa ada hambatan dalam diri. Bahkan, di salah satu seminar, Sarah mengaku diarahkan sang pembicara untuk mundur ke masa lalu. Hasilnya, dia merasa tidak menemukan akar masalah itu di masa lalunya.

Saya pun memberikan penjelasan, tentu sulit mengetahui kedalaman pikiran bawah sadar seseorang, dalam sebuah forum seminar. Sebab, kedalaman pikiran bawah sadar setiap orang bisa berbeda-beda. Meskipun sudah dibimbing mundur ke masa lalu, belum tentu sudah menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Jika kemudian bukan akar masalah yang ditemukan, melainkan hanya bertemu masalah lanjutan, klien justru bukan bebas dari masalahnya. Malah kemungkinan trauma akan muncul sehingga itu akan menambah masalah baru.

Hal utama yang selalu ditekankan hipnoterapis lulusan AWGI adalah, secara presisi mengetahui kedalaman pikiran bawah sadar dari klien. Sehingga dengan mudah bisa menemukan akar masalah yang sesungguhnya. 

Usai sesi konsultasi, Sarah akhirnya yakin dan mantap ingin menjalani sesi hipnoterapi. Semua keraguan dan ketakutannya sudah sirna. Yang ada, kini dia benar-benar ingin melepaskan diri dari masalah yang ia hadapi saat ini.

Tak sulit membimbing Sarah masuk ke kondisi pikiran yang dalam dan menyenangkan. Meski sebelumnya Sarah tergolong wanita yang sangat analitis tidak mudah yakin dengan orang lain, namun kali ini Sarah benar-benar sudah pasrah mengikuti bimbingan dan arahan dari terapis.

Proses hipnoanalisis pun dilakukan. Yang membuat Sarah selalu gagal closing alias meraih target adalah, rasa tidak percaya dirinya yang sangat mengganggu. Beberapa kejadian di masa lalu pun muncul sebagai penguat rasa tidak percaya diri yang dialami Sarah.

Sarah terus dibimbing untuk meniti masa lalunya dengan mudah dan nyaman, hingga akhirnya akar masalahnya benar-benar ditemukan. Apa itu? Akar masalahnya ditemukan ketika Sarah masih duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD). Ketika itu, Sarah lupa membawa vas bunga, yang seminggu sebelumnya ditugaskan oleh gurunya. Oleh ibu guru ini, Sarah mendapat cubitan yang cukup menyakitkan pada bagian pinggangnya. Bahkan, cubitan itu sampai berbekas hingga tiga hari. Sejak itulah Sarah merasa selalu ketakutan, tidak percaya diri, dan tidak berani menyampaikan hal ini kepada orang lain. 

Proses restrukturisasi pada pikiran bawah sadar pun dilakukan. Beberapa teknik khusus digunakan untuk menetralkan emosi Sarah pada semua kejadian di masa lalunya, yang membuat dirinya tidak percaya diri. Setelah semua klir dan tuntas, Sarah pun dibimbing kembali untuk keluar dari kedalaman pikiran bawah sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun