Saya bukan penggemar fanatik pedangdut Julia Perez. Saya juga tidak banyak mengikuti pemberitaan tentang artis yang kerap dipanggil Jupe ini. Namun, sejak menderita kanker serviks, ada perasaan simpati yang muncul.
Mengapa? Sebab wanita ini sangat luar biasa dalam menghadapi ‘ujian’ yang sedang dideritanya. Kepasrahannya dalam menghadapi cobaan tersebut, tidak banyak yang bisa mengikutinya. Berapa banyak orang yang kondisinya langsung drop dan putus asa saat terkena penyakit yang sama. Andai saja mental Jupe tidak setegar saat ini, tidak mungkin bisa bertahan hingga sejauh ini.Â
Yang membuat tidak sampai hati adalah, keinginannya untuk segera pulang dari rumah sakit. Selain itu, pelantun tembang ‘Belah Duren’ berkali-kali mengeluhkan rasa sakitnya yang begitu mendalam.
Saya lantas teringat ketika pernah dimintai bantuan seorang kawan yang juga menderita kanker. Melalui hipnoanalisis dalam kondisi hipnosis, ditemukan akar masalah ketika klien ini masih duduk di sekolah dasar.
Apa kejadiannya, tidak bisa saya sebutkan di artikel ini. Namun yang jelas, kejadian itu masih tertanam di pikiran bawah sadar dan menjadi trauma yang mendalam. Kejadian itu pula yang membuat rasa sakitnya semakin kuat saat terkena kanker.
Karena itu, andai saja mendapat kesempatan untuk bertemu Jupe, ingin rasanya membantu mengurangi rasa sakitnya dengan metode hipnoterapi. Dalam kondisi relaksasi yang dalam dan menyenangkan, maka akan mudah diketahui akar permasalahan yang mempengaruhi kondisi Jupe saat ini.
Publik tentu tahu, dari sisi jalinan asmara saja, begitu banyak liku-liku yang dilalui pesohor satu ini. Namun, entah kejadian mana yang membuat Jupe mengalami trauma mendalam. Sebab, amarah yang terpendam sangat potensial menyebabkan penyakit.
Hipnoterapi, memang belum tentu bisa menyembuhkan sakit kankernya. Namun sebagai salah satu terapi komplimenter, tentu bisa memberikan dukungan tambahan untuk penyembuhan. Jika pikiran sudah tenang dan nyaman, maka proses pengobatan bisa dijalani dengan mudah. Bukankah pikiran tress akan memperburuk keadaan? Sebaliknya, jika tenang maka tubuh lebih cepat mengalami penyembuhan.
Meski dianggap sebagai terapi komplimenter, dalam beberapa kasus yang ditangani hipnoterapis Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology, hasilnya sangat positif bahkan ada yang benar-benar sembuh dari kanker stadium ringan serta stadium lanjut. Begitu pula benjolan tidak terkontrol di dalam tubuh, ada yang berhasil mengecil bahkan hilang, dengan kekuatan visualisasi pikiran dalam kondisi hipnosis. Ini tentu tidak bisa dilakukan hanya satu kali, tapi dilakukan rutin dan berkali-kali.
Selain itu, yang paling utama tentu kekuatan doa. Upaya yang dilakukan Jupe dengan semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, jelas memberikan pengaruh besar dalam menghadapi rasa sakitnya. Bukankah penyakit datangnya dari Sang Maha Kuasa, dan kesembuhan hakiki juga ada di Tangan-Nya.
Saya lantas ingat dengan profesi Jupe sebagai penyanyi. Terlepas dari penyakit yang sedang dideritanya, izinkan saya menyampaikan pengaruh lirik lagu pada pikiran bawah sadar. Sekali lagi mohon maaf. Ini saya tuliskan tidak bermaksud untuk menggurui. Ini hanya sekadar untuk mengingatkan diri sendiri.