BALIKPAPAN – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PP PAUD) Balikpapan bekerja sama dengan Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim menggelar pelatihan Brain Gym, di aula Balai Kota Pemkot Balikpapan, Rabu (20/12) tadi.
Kegiatan tersebut dirangkai dengan Sosialisasi Transformasi GOPTKI Menjadi PP PAUD, serta Sosialisasi Pemenuhan Gizi Seimbang Bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Event ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Irfan Taufik SAg MSi mewakili Sekretaris Kota Balikpapan.
Ketua Panitia Sulasih yang juga ketua Bidang Pendidikan PP PAUD Balikpapan menyampaikan, kegiatan ini sengaja digelar untuk sosialisasi perubahan GOPTKI menjadi PP PAUD. “Sekaligus diisi dengan mengundang berbagai narasumber agar para Lembaga PAUD & Pendidik PAUD bisa belajar banyak hal,” sebut Sulasih.
Ketua DPC PP PAUD Balikpapan Ir Innewaty Kusumadewi Muhaimin menambahkan, dengan transformasi yang sudah berjalan, harapannya PP PAUD menjadi organisasi yang semakin berkualitas dalam ikut mencerdaskan anak bangsa melalui pendidikan anak usia dini.
Terkait transformasi GOPTKI menjadi PP PAUD, paparan disampaikan Wakil Ketua DPD PP PAUD Kaltim Hj Rustinah Rasyid SH MM. Sementara untuk Sosialisasi Pemenuhan Gizi Seimbang Bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini, dihadirkan narasumber ahli gizi DR dr Tan Shot Yen MHum.
Gaya penyampaikan Tan Shot Yen yang blak-blakan tak urung membuat peserta kegiatan semangat menyimak materi terkait gizi yang disampaikan. Bahkan di ujung penyampaiannya, dokter Tan, sapaan akrabnya, sempat menguji pemahaman peserta terkait makanan dengan cara menarik.
Peserta pun bisa mendeteksi mana makanan yang aman alias masuk kategori warna hijau, makanan kurang aman, atau kategori kuning, hingga makanan tidak sehat yang masuk kategori warna merah.
“Allah sudah menciptakan sumber makanan yang sehat dan halal. Cuma cara pengolahan manusia yang kurang pas,” sebutnya. Ia kemudian menyampaikan, makanan yang aman adalah dengan direbus atau dikukus.
“Ikan itu sehat, masalahnya cara masaknya dibakar langsung, ditambah minyak dan margarin pula,” tuturnya.
Ia pun berharap peserta semakin bijak dalam memilih makanan yang sehat untuk anak. Terutama dengan menghindarkan anak dari makanan yang banyak mengandung gula. Apalagi gula dari minuman kemasan yang menurutnya kadarnya tinggi dan membahayakan.