Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cita-cita, Laut, dan Kapal Selam

28 November 2023   19:46 Diperbarui: 28 November 2023   20:16 8384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih lekat di ingatan ketika TNI AL bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, memusnahkan kapal-kapal pencuri ikan dari negara lain. Kapal-kapal tersebut ditenggelamkan oleh angkatan laut. 

Beberapa kali pula, kapal patroli angkatan laut berhasil menghalau masuknya pencuri ikan ini. 

Bukan hanya urusan kekayaan laut saja, tak sedikit pula perairan laut juga menjadi jalur distribusi barang haram seperti narkoba beserta barang selundupan lainnya karena laut dianggap aman untuk hal tersebut. Nyatanya ada saja aktivitas ilegal itu berhasil diamankan melalui operasi oleh TNI AL. 

Menjaga laut Indonesia ini tentu bukan hanya tugas dan kewajiban TNI AL melainkan juga merupakan tugas dari berbagai pihak lain yang juga terlibat di dalamnya, serta pengawasan dari masyarakat. Kepedulian untuk menjaga potensi kelautan di Tanah Air harus ditumbuhkan dengan sosialisasi yang masif. 

Bisa dibayangkan, andai saja tidak ada TNI AL, bagaimana nasib kekayaan laut yang dimiliki bangsa ini sedangkan yang sudah dijaga saja masih ada celah bagi pencuri mengeruk kekayaan Indonesia. 

Begitu besarnya potensi kelautan di Indonesia tentunya harus didukung dengan kekuatan TNI AL. Negara harus memberikan perhatian lebih pada matra ini karena besarnya beban dan tanggung jawab yang diberikan di pundak para prajurit TNI AL. 

Jumlah pelaut di TNI AL harus ditambah, begitu juga armadanya. 

Seperti disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali dari Republika, menyebutkan bahwa per 22 September 2023, kekuatan pokok minimum TNI mencapai 67,86 persen. Angka itu mencakup kapal perang, kapal selam, pesawat udara, dan material tempur Marinir.

Idealnya, Indonesia memiliki 12 kapal selam, tetapi saat ini baru memiliki 4 kapal selam. Jika negara ini ingin lebih aman, jumlah ideal ini seiring waktu harus terpenuhi. 

Memang memerlukan biaya besar, tetapi sebanding dengan nilai kekayaan yang harus dijaga. Ini juga untuk mendukung operasi yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.

Agar pemerintah setuju memenuhi kebutuhan ideal matra laut ini, TNI AL harus rutin mengajak pemangku kepentingan melihat langsung kondisi kelautan di Tanah Air. Misalnya dengan membawa anggota DPR RI berlayar menggunakan kapal perang dan kapal selam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun