Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Cita-cita, Laut, dan Kapal Selam

28 November 2023   19:46 Diperbarui: 28 November 2023   20:16 8384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika masih kecil, baik di Taman Kanak-kanak maupun di Sekolah Dasar, guru biasanya bertanya soal cita-cita para murid. Termasuk saya, juga para pembaca Kompasiana, pasti pernah menjawab pertanyaan soal cita-cita ini. 

Lantas, apa jawaban yang muncul dari pertanyaan itu? Umumnya yang kerap muncul sebagai jawaban adalah guru, dokter, polisi, atau tentara. Tentara pun, yang ada di bayangan adakah mereka yang berperang di daratan. 

Jarang sekali, bahkan tidak pernah ada murid yang ketika ditanya soal cita-cita kemudian menjawab ingin menjadi tentara angkatan laut atau pelaut. 

Kurang munculnya potensi laut di benak anak-anak, boleh jadi karena kurangnya literasi serta pemahaman para orang tua di masa lalu, bahwa ternyata begitu besar potensi kelautan di Tanah Air ini. 

Indonesia memiliki lebih 17.500 pulau, dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km. Luasnya lautan di Indonesia adalah 62% dari total luas wilayah Nusantara ini di mana luas wilayah daratan adalah 1,91 juta km2 sedangkan luas wilayah perairan mencapai 6,32 juta km2.

Luasnya laut di Tanah Air sekaligus menjadi bukti besarnya kekayaan yang dimiliki Indonesia, sebab di lautan, setiap jengkalnya sangat bernilai. Mulai dari permukaannya sampai di dasar lautnya, semua memiliki nilai ekonomis yang tidak bisa dianggap remeh. 

Contoh kecil saja, selain adanya jutaan ikan yang bahkan kerap dicuri negara lain, cadangan minyak mentah lokasinya juga di lautan. Ini belum lagi laut sebagai sarana penunjang transportasi yang sangat efisien dari sisi biaya namun memiliki potensi besar karena volume yang bisa dimaksimalkan. 

Tak heran jika ada ribuan kapal melintasi perairan di Indonesia untuk penyaluran logistik. 

Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentu harus bertumpu pada sektor kelautan sebagai sarana transportasi dan distribusi. 

Luasnya wilayah perairan Nusantara dengan potensi kekayaan yang tersimpan di dalamnya, tentu harus dijaga dengan maksimal. Sebagai negara kepulauan yang luas, ada banyak akses masuk bagi pencuri dari negara lain yang ingin mengeruk kekayaan laut ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun