SAMARINDA -- Pelabuhan Samarinda akhirnya benar-benar kosong melompong, setelah kapal tambahan sekaligus kapal terakhir, diberangkatkan dari Samarinda menuju Pare-pare, Jumat (29/4) pukul 13.00 Wita, selepas salat Jumat.
KM Cattleya Express yang biasanya melayani rute Nunukan -- Pare-pare, terpaksa didatangkan ke Samarinda untuk mengangkut penumpang yang menumpuk di Pelabuhan Samarinda, sejak Kamis (28/4) siang tadi.
Penumpukan penumpang terjadi, setelah tiga kapal sebelumnya masing-masing KM Pantokrator, KM Queen Soya, dan KM Adhitya, tidak mampu mengangkut semua penumpang dengan tujuan Sulawesi Selatan ini. Beruntung, KM Cattleya Express akhirnya tiba di Pelabuhan Samarinda, pagi tadi, dan langsung mengangkut 1.400-an penumpang menuju Pelabuhan Pare-pare. Â Â
Direktur Navigasi Ditjen Perhubungan Laut, Hengki Angkasawan yang ditugaskan Menteri Perhubungan untuk memantau pelaksanaan mudik di Samarinda menyampaikan, sehari sebelumnya memang terjadi kendala karena kurangnya kapasitas kapal.
"Siang ini kita berangkatkan semua, termasuk penumpang yang baru datang hari ini. Semoga saudara kita bisa berlebaran di kampung halaman," sebutnya.
Dikatakan, peningkatan sudah diprediksi, namun animo masyarakat memang sangat tinggi setelah selama pandemi tidak bisa mudik. Lonjakan \ itulah yang menyebabkan tidak semua penumpang bisa diangkut.
Disebutkan, kapal yang didatangkan terakhir ini berkapasitas 1.500 orang, sehingga semua penumpang yang sempat bermalam di Pelabuhan Samarinda, bisa terangkut seluruhnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda Mukhlish Tohepaly mengaku lega karena akhirnya semua pemudik bisa diangkut dengan kapal tambahan yang didatangkan.
"Ada kepuasan, setelah beberapa hari lumayan berat mengurai pemudik. Akhirnya hari ini bisa diselesaikan dengan baik," sebut Mukhlish.
Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Kombes Pol Ary Fadli yang juga memantau situasi arus mudik di Pelabuhan Samarinda juga menyampaikan, antusiasme masyarakat untuk mudik sangat luar biasa.