Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Keinginan Menghadirkan Didi Kempot Hanya Tinggal Kenangan

6 Mei 2020   13:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   01:04 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal sudah ditetapkan, rapat terakhir sudah dimantapkan. Kehadiran Didi Kempot tentu sangat dinantikan. Sebab, artis satu ini punya keistimewaan yang luar biasa. Dengan genre tradisional, nyatanya mampu menembus selera anak milenial. Sebutan The Lord of Broken Heart itu pun layak disematkan pada pria yang sempat menggelar konser amal selama pandemi Corona ini.  

Panitia konser musik di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, tentu sangat berharap bisa menghadirkan pria ini. Komunikasi yang sudah dilakukan, termasuk tanggal yang dipilih, sepertinya tidak menjadi kendala berarti.

Tapi ya itu tadi, manusia hanya bisa berencana, selebihnya ada kekuatan besar yang mampu menghentikannya. Tiba-tiba saja wabah pandemi Covid 19 hadir di bumi ini, termasuk ke seluruh penjuru Nusantara. Semua kegiatan, apalagi mengumpulkan banyak massa, harus ditangguhkan.

Sudah jelas, rencana menghadirkan Didi Kempot juga harus tertunda. Meski ditunda, harapan untuk bisa mendengarkan suara khas dengan lirik yang anti mainstream itu tetap ada. Sampai akhirnya, kabar duka itu seakan-akan sulit dipercaya. Didi Kempot harus pamit dari kehidupan ini untuk selamanya.

Rencana konser ditutup seketika. Tak perlu pakai rapat. Cukup di grup whatsapp, rencana itu dibiarkan menguap. Semua digantikan dengan untaian doa, semoga The Father of Ambyar itu bisa mendapat posisi yang terbaik di alam sana.

Kecewa sudah pasti. Namun, sobat ambyar di mana pun berada, termasuk di Berau, tentu bisa ikhlas melepas kepergian sang maestro. Biarlah Didi Kempot tak lagi ada di kehidupan nyata. Namun semua karyanya tetap bisa dinikmati sepanjang masa.

Selamat jalan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun