Seorang dokter tiba-tiba datang menemui direktur rumah sakit. Sebelumnya, dia merasa tidak tahan dengan apa yang sudah dialaminya selama ini. Sudah berbulan-bulan dia hanya bisa berada di rumah sakit dan tidak bisa ke mana-mana.
Tapi kali ini, didorong oleh perasaan bersalahnya, dia tetap memberanikan diri menemui sang direktur.
"Saya malu pak. Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Yang jelas saya sudah melakukan kesalahan," sebut dokter ini memulai pembicaraan.
"Namanya juga manusia, wajar jika pernah melakukan kesalahan. Kesalahan apa yang sudah kamu lakukan," tanya direktur dengan bijak.
"Begini pak direktur. Bapak kan tahu, sudah hampir satu bulan saya ngga bisa pulang ke rumah. Tadi di ruang pemeriksaan saya khilaf pak. Saya tidak tahan dan terpaksa bersetubuh dengan pasien," kata dokter ini tertunduk malu.
"Oalaah.... ya mau bagaimana lagi. Kesalahan sudah terjadi. Kamu pun sudah menyadari dan mengakui kesalahan itu. Yang penting, sekarang kamu minta maaf sama pasiennya. Jangan sampai kasus ini menyebar ke luar," kata sang direktur.
"Saya sudah minta maaf pak. Tapi tidak ada tanggapan," kata dokter itu.
"Tidak ada tanggapan bagaimana? Bisa bahaya ini kalau pasien menuntut ke jalur hukum," direktur mulai panik.
"Apa pak direktur lupa? Saya ini dokter hewan pak." (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H