Bagi yang suka film dewasa, tentu ingat dengan nama Mia Khalifa, aktris film 'panas' yang pernah berkarir di industri tersebut selama 3 bulan. Walau hanya tiga bulan, namun dampaknya tetap terasa hingga bertahun-tahun.
Seperti dilontarkan Mia dalam bincang BBC Hardtalk, dikutip BBC Indonesia, Jumat (6/9/2019), Mia Khalifa sudah mengungkapkan dirinya menjadi bintang "panas" karena krisis rasa percaya diri. Itu terjadi ketika dirinya masih kecil.
Mia mengaku, saat belum dewasa, mengalami persoalan kelebihan berat badan sehingga ada perasaan minder. Ada perasaan rendah diri yang sangat mengganggu. Sehingga Mia merasa, dirinya tidak menarik bagi laki-laki.
Baca juga: Hindari Menanam Sugesti Negatif ke Dalam Diri Kita
Seiring waktu, ketika Mia beranjak dewasa dan berkuliah, wanita ini berhasil menurunkan berat badannya dan akhirnya banyak yang tertarik dengan penampilannya.
"Banyak yang tertarik kepada saya, saya tidak ingin momen itu berakhir," ucap wanita keturunan Lebanon ini. Adalah wajar, wanita suka dipuji. Apalagi selama ini Mia jarang mendapat pujian.
Momen itulah yang menyebabkan dirinya tidak menolak ketika diminta membintangi film dewasa dengan bayaran Rp 171 juta. Bahkan Desember 2014 lalu, namanya masuk dalam daftar teratas video paling banyak dicari di situs film 'hot'.
Izinkan tulisan ini mengulas apa yang terjadi pada Mia Khalifa ini dari sisi teknologi pikiran. Melihat fakta bayaran yang didapatkannya selama menjadi aktris film dewasa itu, apakah uang yang menjadi tujuan utama Mia?
Baca juga: Bahagia atau Tidak Hidupmu Tergantung dari "Sugestimu" Sendiri
Dalam wawancara itu, Mia sudah mengakui, sejak kecil dia merasa kurang percaya diri. Nah, krisis rasa percaya diri itulah yang sejak kecil menjadi program utama di pikiran bawah sadarnya.
Maka, ada dorongan dari dalam pikiran bawah sadar Mia Khalifa untuk membuktikan bahwa dirinya cantik dan menarik. Maka, ketika ada kesempatan untuk membuktikan hal itu, pikiran bawah sadar Mia langsung setuju. Tawaran jadi aktris film dewasa pun disambar.