Di setiap kesempatan, tak sedikit teman, sahabat atau orang lain yang belum kenal sekali pun, mengeluhkan tentang kondisi lingkungan kerja yang kurang nyaman.Â
Dari mulai bawahannya yang mungkin kurang bisa diatur, bosnya yang dianggap menyebalkan, termasuk juga fasilitas yang ternyata tidak sesuai harapan.Â
Belum lagi perubahan-perubahan yang membuat suasana kerja menjadi begitu dinamis. Pendek kata, ada banyak alasan yang membuat seseorang merasa tidak nyaman di tempat kerja.
Bekerja, apa pun dan di mana pun, yang dibutuhkan adalah rasa nyaman. Rasa nyaman inilah yang membuat siapa saja menjadi bahagia dan kesehatan akan selalu terjaga dengan baik.Â
Kenapa demikian? Sebab, saat bekerja dengan hati nyaman, maka hormon endorfin alias hormon kebahagiaan otomatis akan disemburkan di otak.
Ketika hormon endorfin tersebut keluar, saat itulah rasa bahagia akan menyelimuti seluruh tubuh. Nah, hormon ini pula yang kemudian bertugas meregenerasi sel-sel tubuh yang setiap hari mengalami kerusakan secara alami.Â
Ketika sel tubuh baru selalu terganti, maka kesehatan akan selalu prima dan terjaga. Demikian dibeberkan dalam buku The Miracle of Endorphin yang ditulis dokter spesialis bedah saluran pencernaan asal Jepang, dr Shigeo Haruyama.
Lantas dari mana asal kebahagiaan itu sendiri? Selama ini yang kerap terjadi, setiap orang merasa bahagia jika segala sesuatunya berjalan sesuai dengan keinginan. Begitu pula di tempat kerja tadi.Â
Merasa bahagia jika semua berjalan sesuai harapan. Bawahan mudah diatur, bos menyenangkan, fasilitas maksimal. Maka orang akan auto bahagia. Itu pun kadang masih menuntut hal yang lebih lagi.
Namun perlu diingat, jika seseorang baru bahagia setelah semua terpenuhi, maka sangat disayangkan. Sebab tanpa disadari, dalam hidup akan lebih banyak merasa tidak bahagia ketimbang bahagianya.Â
Bahagia dengan syarat seperti itu hanya akan menjadikan suasana hati lebih banyak tidak nyaman. Satu saja syarat bahagia tidak ada, maka otomatis akan merasa tidak bahagia.