Lebih parah lagi, jangan sampai seperti susu beruang. Sapi punya susu, beruang punya nama, dan naga jadi bintang iklannya. Membingungkan bukan? Karena itu. Sudah tepat jika Djarum menghentikan audisi itu, supaya tidak lagi diklaim pihak lain. Â
Dari sisi KPAI, anggap saja komisi yang satu ini sukses dan bisa pesta pora setelah menghentikan program beasiswa bulu tangkis tersebut. Namun wajar jika saya juga berharap agar KPAI punya kemampuan dalam menghentikan tayangan sinetron alay yang sangat tidak mendidik dan dampaknya juga kurang baik untuk tumbuh kembang anak. Mana yang lebih jahat untuk anak? Rokok atau sinetron pepesan kosong itu? Â Biarlah publik auto julid Tanah Air yang bisa menilainya.
Bagaimana menurut sahabat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H