Masih lekat di ingatan ketika komedian Nunung tertangkap polisi karena kasus narkoba. Kini menyusul dua komika yang juga tersandung kasus serupa. Dani Wijaya Wardhana biasa disapa McDanny alias DN dan Alfonsus Renato Fenady (Reno Fenady) alias RN sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Kompas.com, kedua komika tersebut ditangkap Minggu (25/8) lalu pukul 03.30 WIB. McDanny dan Reno ditangkap anggota Sat Resnarkoba Polres Metro Tangerang Kota di sebuah kamar kos di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Dari tangan keduanya, disita sabu 0,65 gram dan 0,32 gram beserta alat isap.
Kabar tersebut tentu cukup mengejutkan. Kenapa? Karena sosok komika selama ini dianggap sebagai komedian cerdas, dan tentu bisa berpikir panjang sebelum mengonsumsi barang haram itu. Lagi pula, jadwal manggung komika baik di televisi maupun off air, boleh jadi tidak sepadat komedian yang kerap kejar tayang sehingga memerlukan doping dari bubuk kristal ini.
Lantas, kenapa artis stand up comedy pun mulai berhubungan dengan sabu? Sehingga membuat senarai profesi yang kena cengkeram jeratan narkoba semakin bertambah.Â
Hal ini juga menjadi bukti bahwa hukuman berat bagi para budak narkoba belum sangkil mangkus menghentikan peredaran barang haram ini. Tak ayal, semburan kalimat tanya pun seketika menyeruak ke permukaan. Apa yang menyebabkan para pesohor selalu dekat dengan zat memabukkan ini?
Tenar sudah pasti, harta pun sudah jelas mengikuti. Lalu apalagi yang mereka cari? Adakah sesuatu yang belum didapati sehingga mudah sekali tergoda mengonsumsi si narkoba yang seolah menjadi mahkluk seksi?
Dari temuan di ruang praktik, selain alasan sebagai penambah stamina yang selalu mengemuka, umumnya klien tergelincir mengonsumsi barang haram ini dikarenakan kondisi baterai kasih kasih sayang sedang kosong.
Mudahnya seperti ini. Bayangkan saja diri ini sebagai sebuah smartphone. Nah, sebagai telepon cerdas, tentu daya atau baterainya harus selalu penuh. Coba perhatikan jika telepon pintar kehabisan baterai. Tentu saja tidak bisa melakukan panggilan, atau sekadar berkirim pesan. Apalagi berselancar di belantara maya, jelas tidak akan bisa. Maka, supaya fungsi smartphone kembali maksimal, baterainya harus selalu terisi.
Pengisian baterai yang tepat seharus dilakukan melalui sambungan listrik. Dalam hal ini listrik dari PLN. Nah, sebagai manusia, yang bertindak sebagai 'PLN' pengisi baterai kasih adalah kedua orang tua, ayah dan ibu, serta pasangan misalnya suami atau istri.Â
Lalu bagaimana jika PLN mati? Tentu akan mencari pengisi baterai melalui cadangan daya lainnya, misalnya melalui powerbank. Nah, powerbank ini apa? Dalam kehidupan nyata, siapa saja bisa jadi powerbank untuk mengisi baterai kasih. Dari mulai pacar, teman, sahabat, termasuk tempat hiburan malam, pesta narkoba, serta tindakan kurang positif lainnya.Â
Pendek kata, semua kegiatan yang diharapkan bisa mengisi daya baterai kasih. Jika terus-menerus terjadi seperti ini, maka jangan salahkan jika ada smartphone yang tergantung dengan powerbank, apalagi jika baterai sudah rusak atau drop.