Meski sudah dua tahun menikah, wanita ini tetap perawan alias virgin. Wanita ini, sebut saja namanya Melati, benar-benar tidak berani melayani suaminya. "Setiap kali mau berhubungan, saya takut sekali. Kadang sampai tiba-tiba menangis sendiri," sebut Melati ketika jumpa di sesi hipnoterapi beberapa waktu lalu.
Tak hanya takut berhubungan dengan suaminya, mendengar kata 'hamil' dan 'melahirkan' pun, wanita ini akan sangat ketakutan. Lebih menakutkan dibanding mendengar kata hantu pocong atau suster ngesot. Â
Lantas bagaimana nasib suaminya? "Ya saya kasihan dengan dia. Untungnya masih sabar. Saya sudah berusaha melawan rasa takut ini, tapi tetap tidak bisa," lanjutnya. Yang membuat Melati tidak tahan ketika mendengar omongan keluarga. Mereka kerap bertanya kenapa dirinya belum juga dikaruniai anak. "Bagaimana mau punya anak, lah hubungan aja belum pernah," ujarnya malu-malu.
Terdorong ingin membahagiakan suami dan juga orang tuanya, Melati akhirnya memberanikan diri menjalani sesi hipnoterapi dengan hipnoterapis klinis Endro S. Efendi, C.Ht., CT., CPS., di Samarinda, Kaltim. Sebelum sesi terapi, Melati diberikan penjelasan tentang hipnoterapi klinis sesuai standar Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology. Setelah yakin dan siap menjalani sesi terapi, Melati dibimbing masuk ke kedalaman pikiran bawah sadar yang dalam menyenangkan.
Setelah berada di kedalaman pikiran bawah sadar yang presisi, Melati dibimbing menjalani proses hipnoanalisis untuk mencari akar masalah yang menyebabkan dirinya takut menjalani hubungan badan. Ternyata, sejak kecil diketahui, kedua orang tua melati, terutama mamanya, selalu berpesan untuk tidak boleh berhubungan badan. Ini tentu baik, tujuannya menjaga Melati agar tidak berhubungan badan sebelum menikah.
Program yang melarang Melati melakukan hubungan badan sebelum menikah, membuat kedua pahanya secara otomatis kaku setiap kali hendak berhubungan dengan suaminya. Meski dia sudah pasrah dan berkeinginan menjalankan tugasnya sebagai istri, namun selalu saja pahanya mengeras, sehingga hubungan itu selalu gagal dan gagal.
Dengan teknik hipnoterapi klinis, Melati akhirnya dibimbing untuk melepas program yang sudah terlanjur tertanam di pikiran bawah sadarnya tersebut. Dalam waktu singkat, Melati akhirnya merasa nyaman dan plong. Melati sempat diberi waktu untuk merasakan kembali sensasi perubahan yang dirasakan. Hasilnya, merasa semakin nyaman dan siap menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Â
Senyumnya langsung terkembang di hadapan suaminya usai menjalani sesi terapi. Semoga saja, Melati semakin nyaman, dan segera mendapatkan momongan seperti yang diharapkan. Demikianlah kenyataannya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H