Kagum dan berkali-kali tertawa lepas, itulah penampilan Rossa saat didaulat menghibur peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 57 Lemhannas RI, Senin (23/4) malam. Acara Malam Internasional itu sengaja digelar sebagai malam perkenalan antara peserta PPRA dari Indonesia dengan tujuh peserta dari mancanegara, masing-masing dari negara Timor Leste, Malaysia, Singapura, Nigeria, Srilanka, dan Zimbabwe.
Awalnya, Rossa mengaku agak gugup ketika mendapat undangan dari Lemhannas RI. Dalam benaknya, peserta pasti serius dan tegang. Karena itu, pemilik nama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani ini melakukan persiapan sangat matang dan tak ingin mengecewakan audiensnya.
"Ngga nyangka, ternyata semuanya enjoy banget," sebut wanita kelahiran Sumedang, 9 Oktober 1978 ini usai tampil. Rossa membawakan beberapa lagu andalannya, seperti Tegar, Ku Menunggu, Ayat-ayat Cinta dan Senada Cinta. Semua dibawakan dengan apik.
Rossa menyampaikan, yang membuatnya terkejut ternyata sebagian besar peserta PPRA 57 memiliki hobi menyanyi. Tak heran, ketika Rossa turun panggung dan menghampiri meja bundar para peserta, lantunan lagu yang dibawakannya juga disambar oleh peserta.
"Ternyata semua juga senang bercanda. Saya enjoy banget, seneng banget," ujarnya semringah.
Sebelumnya, Gubernur Lemhannas RI Letjend (Pur) Agus Widjojo menyampaikan, meski acara Malam Internasional merupakan kegiatan pendukung, namun akan memberikan warna dan kesan tersendiri bagi para peserta.
"Interaksi dalam kegiatan ini mencerminkan karakter dan kepribadian seriap peserta, tanpa dikaitkan dengan atribut pangkat dan jabatan," bebernya. Ia menyampaikan, kepemimpinan tergantung karakter masing-masing. Lemhannas, menurutnya, memberikan bekal tambahan demi pengembangan peserta, termasuk penilaian psikologi. "Nantinya peserta akan mampu menentukan gaya kepemimpinan masing-masing yang efektif," sebutnya.
Ditambahkan, kriteria keberhasilan belajar di Lemhannas adalah rasa puas pada dalam diri masing masing peserta. "Harapannya ada perubahan pengetahuan, keterampilan dan pembangunan karakter peserta menjadi pribadi yang berbeda. Jadi di sini bukan kompetisi dengan orang lain, tapi kompetisi pada diri sendiri, untuk menjadi pribadi lebih baik lagi," urainya.
Pada acara Malam Internasional itu, juga ada pameran dari peserta mancanegara yang menyediakan berbagai informasi tentang negaranya masing-masing, termasuk kuliner andalan negara mereka yang disajikan dalam jamuan makan malam. (eff)