Di Asia, Indonesia adalah negara pengguna internet terbesar ketiga setelah China dan India. Sementara Facebook merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan di dunia.
Posisi Indonesia merupakan negara keempat pengguna Facebook terbanyak, setelah India, Amerika, dan Brazil. Ironisnya, Facebook pun sudah tidak bisa lagi dipercaya, karena sudah bisa dibobol. Harga sahamnya pun anjlok alias terjun bebas.
Disampaikan, yang lebih mengkhawatirkan adalah perang dunia maya. Penggunaan media internet yang tidak bertanggung jawab bisa mengancam integrasi bangsa Indonesia. "Contohnya Presiden Mesir Husni Mubarak jatuh karena media internet," katanya.
Jaringan bank dan listrik termasuk paling vital diserang melalui dunia maya. "Badan Siber Nasional harus bekerja ekstra keras, terutama dari sisi keamanan keuangan," pesannya. Â
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius di tempat yang sama juga menyampaikan, kecanggihan teknologi juga menjadi ancaman karena aksi terorisme dan radikalisme juga disebarkan melalui media internet.
"Kenapa waktu itu kami mengusulkan agar aplikasi telegram diblokir? Karena faktanya, ketika itu dijadikan sarana menyebarkan aksi radikalisme dan terorisme. Ada tutorial membuat bom di sana. Ironisnya, tidak bisa dilacak," ulasnya.
Ketika pemerintah memblokir sementara waktu, akhirnya pemilik aplikasi telegram bersedia datang ke Indonesia, meminta maaf dan bersedia memberikan akses ke pihak pemerintah Indonesia  jika dibutuhkan. (eff)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H