Salah satu cara paling mudah melakukan sosialisasi program-program pemerintah adalah dengan menulis. Ini pula yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur (Kaltim) dengan menggelar pelatihan menulis bagi Tim Pengelola Mobil Unit Penerangan (Mupen) Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dari seluruh kabupaten dan kota di Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara)
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Endro S. Efendi, SE, CHt, CT, CPS yang menjadi narasumber dalam pelatihan itu, memberikan beberapa tips khusus agar para petugas tim pengelola Mupen bisa menuliskan semua kegiatannya dan bisa disebarkan ke masyarakat luas.
Hal pertama yang patut diperhatikan adalah bagaimana membuat judul yang menarik. "Sebisa mungkin, judul yang dipilih adalah yang membuat pembaca penasaran. Bukan judul seperti skripsi atau makalah yang umumnya terlalu panjang dan kurang menarik," beber Endro, Rabu (20/12/2017) di Samarinda.
Pria yang kini tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi Kaltim Post itu juga menyampaikan, selain pembuatan judul yang menarik dan membuat pembaca penasaran, berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat kalimat pembuka yang memikat pembaca.
"Ada banyak kalimat pembuka yang bisa dipakai. Ada yang dalam bentuk kutipan, pernyataan, atau kisah. Prinsipnya, pilih bagian paling menarik dari yang ingin disampaikan, sebagai kalimat pembuka," bebernya.
Setelah itu, dalam penulisan isi artikel atau berita, sebaiknya lebih banyak menggunakan kalimat aktif serta lebih banyak menggunakan kata kerja dan kata sifat. Ia mencohtohkan, ketimbang menuliskan 'dia sudah meninggal dunia', akan lebih baik ditulis dengan cara: 'aku sudah berusaha guncang tubuhnya berkali-kali, namun nafasnya sudah tidak berembus lagi.'
"Ruas jalan poros itu tak mampu lagi terus-menerus menenggak air yang tumpah dari langit. Akibatnya, genangan air di lokasi tersebut tak bisa lagi dibendung," sebutnya mencontohkan salah satu kalimat yang dianggap lebih menarik, ketimbang hanya menuliskan, 'jalan poros itu banjir.'
Tak hanya teori, peserta juga diberikan kesempatan praktik menulis. Namun sebelumnya, peserta dibekali teknik bagaimana menyusun struktur tulisan yang mudah dirangkai. Dari mulai menyusun kalimat pembuka, isi, dan penutup.
"Menulis memang mudah, salah satunya dilakukan dengan cara terus-menerus," pungkasnya. (*)
 Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI