Setiap kali ada artis yang melepas hijab, publik di belantara maya seketika langsung gempar dan heboh. Padahal dulu, sebelum era digital seperti sekarang, boleh jadi ada saja publik figur yang 'bongkar-pasang' hijab, namun tenang-tenang saja.
Lalu kenapa sekarang menjadi heboh? Sebab, di era digital saat ini, apa pun yang terjadi di ujung dunia, segera bisa diketahui oleh warga di ujung bumi lainnya. Maka, apa pun yang terjadi, pasti akan memantik reaksi mereka yang berkepentingan.
Munculnya kabar artis Rina Nose yang melepas hijab, jelas membuat penduduk bumi yang muslim heboh. Bukankah mengenakan hijab adalah sebuah kewajiban. Ketika kemudian dilepas, tentu wajar jika banyak pertanyaan yang timbul, ada apa di balik lepasnya jilbab sang figur publik itu?
Dilihat dari sisi pikiran, agama menempati posisi paling vital. Pada pikiran bawah sadar, agama memiliki tempat yang sangat 'mulia' karena menjadi pengendali utama atas nilai-nilai lainnya yang mengatur kehidupan setiap individu. Maka, jangan heran jika ada yang melepas jilbab, maka pikiran bawah sadar umat muslim lainnya otomatis akan langsung 'tidak nyaman'. Pendek kata, jika agama sebagai pengendali terganggu, dikhawatirkan akan ikut mengganggu nilai-nilai yang lain.
Saat Rina Nose melepas hijabnya, maka sangat diduga, ada nilai-nilai keagamaan yang 'terganggu' dan perlu pembenahan. Jika tidak segera dibenahi, maka pasti akan berdampak pada sistem nilai dan norma lainnya.
Adalah benar bahwa keputusan mengenakan hijab atau tidak, ada pada tangan masing-masing individu. Persoalannya, dalam Islam ada nilai luhur yang tidak mudah dihapuskan, yakni, sesama muslim adalah bersaudara. Maka wajar jika sesama muslim memiliki reaksi 'menyayangkan' atau bahkan sampai melakukan perundungan kepada artis ini. Tujuannya apa? Ya supaya keputusan itu ditinjau ulang, dan semua nilai-nilai yang ada di pikiran bawah sadarnya kembali normal.
Patut diduga, Rina memang sedang mengalami masalah yang sangat berat dan sangat menyita pikiran. Saking beratnya, sampai berhasil menembus benteng norma agama, sehingga nilai-nilai agama menjadi tergerus bahkan berpotensi lenyap jika tidak segera diatasi.
Sebagai contoh artis Asmirandah yang akhirnya berubah keyakinan. Itu mudah terjadi karena saat Asmirandah mengalami masalah, tidak langsung diatasi secara total. Akibatnya, benteng agamanya bobol, dan dengan mudah ditanamkan kepercayaan baru yang dianutnya saat ini.
Sekali lagi, agama merupakan benteng utama dalam pikiran bawah sadar. Jika benteng utama ini mengalami kerusakan, bahkan bobol, inilah yang menyebabkan seseorang bisa berubah drastis.
Lalu, apa hubungannya dengan kids zaman now alias anak zaman sekarang. Di sinilah ancamannya. Bagi anak-anak muslim, apa yang diperlihatkan Rina Nose ini jelas sangat membahayakan. Kenapa? Karena dia seorang artis yang secara otomatis akan menjadi figur otoritas. Sebagai figur otoritas, apa yang diperlihatkan sangat rentan ditiru atau dicontoh. Maka, di sini perlu perhatian para orang tua agar memberikan pemahaman kepada buah hatinya, agar tidak melakukan hal yang sama.
Sebenarnya tidak hanya apa yang terjadi pada Rina Nose, namun sikap atau perilaku apa pun yang kurang baik dari para pesohor, sangat rawan menjadi model atau contoh bagi anak-anak.