Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Pelakor? Gunakan Cara Ini

6 September 2017   18:06 Diperbarui: 6 September 2017   20:56 3297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MASJID AGUNG PELITA - Saat ini, istilah pelakor alias perebut laki orang sangat viral dan menjadi trending topic di jagat maya. Di lini masa media sosial, tak sedikit pasangan yang membeber aksi para pelakor disertai dengan bukti-bukti konkret termasuk salinan percakapan yang terjadi.

"Kenapa banyak terjadi persoalan keretakan rumah tangga seperti ini? Ini tentu menimbulkan keprihatinan. Padahal, Islam sudah mengajarkan bagaimana membina sebuah rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah," sebut Ustaz DR H Bambang Siswanto MHI, pada pengajian usai salat subuh berjamaah di Masjid Agung Pelita Samarinda, Rabu (6/9/2017).

Banyaknya kasus keretakan rumah tangga ini juga dibuktikan dengan data kasus perceraian di Kaltim hingga November 2016 lalu mencapai 8.000 kasus. Menariknya hampir 70 persen merupakan cerai gugat alias cerai yang diajukan pihak istri.

"Kenapa sampai terjadi seperti ini? Momentum bulan Dzulhijjah ini sebaiknya dijadikan renungan untuk meningkatkan hubungan rumah tangga agar semakin harmonis," sebutnya.

Dikatakan, dalam Alquran sudah banyak tuntunan bagaimana membentuk harmoni sebuah rumah tangga. Ada banyak keluarga nabi yang bisa ditiru, seperti Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.

Bertepatan dengan Dzulhijjah, menurutnya, tidak ada salahnya untuk meneladani kehidupan Nabi Ibrahim, bapaknya para nabi-nabi. Bahkan di dalam Alquran, nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali. "Bahkan di setiap salat, nama beliau pasti disebutkan," katanya.

Disampaikan, Ibrahim berhasil melahirkan generasi hebat. Di antaranya memiliki anak Nabi Ismail hingga menurunkan keturunan berikutnya Rasulullah Muhammad. Berikutnya Nabi Ishaq juga menurunkan Nabi Yakub.

"Bisakah umat muslim meneladani beliau? Pasti bisa," katanya.

Ustaz Bambang Siswanto. foto pribadi
Ustaz Bambang Siswanto. foto pribadi
Lalu bagaimana caranya untuk meneladani Nabi Ibrahim? "Cintai keluarga dengan bingkai utama cinta kepada Allah," sebutnya. Maka, jika ingin keluarga selalu harmonis, harus selalu melaksanakan perintah Allah.

"Selama sebuah keluarga selalu melaksanakan perintah Allah, tidak mungkin menyebabkan keluarga itu hancur," katanya.

Ia kemudian mengisahkan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim yang ditinggalkan sendirian di tengah padang pasir tandus dengan anaknya Ismail. Berulang-ulang Siti Hajar bertanya pada suaminya, tidak salahkah meninggalkan dirinya dan anaknya di tengah padang pasir? Namun, karena ditegaskan oleh Nabi Ibrahim bahwa ini perintah Allah, maka Siti Hajar pun sangat yakin tidak akan disia-siakan oleh Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun