Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Pelakor? Gunakan Cara Ini

6 September 2017   18:06 Diperbarui: 6 September 2017   20:56 3297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Poskotanews.com

"Bagi manusia, perintah Allah itu mungkin dianggap tidak masuk akal. Termasuk perintah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih anaknya sendiri. Namun itulah bukti kecintaan Nabi Ibrahim, mau menjalankan perintah Allah. Karena beliau mengutamakan cintanya kepada Allah," bebernya.

Jika ada label ayah yang super alias super dad, predikat itu menurutnya cocok disematkan kepada Nabi Ibrahim. "Beliau selalu istiqamah, lurus dalam tauhidnya. Meskipun ayahnya sendiri yang menentang ketauhidannya, beliau tetap tidak mau melawan orang tuanya sendiri. Apa pun kondisinya, orang tua tetap harus dihormati dan dimuliakan," bebernya.

Begitu pula Siti Hajar, sepatutnya menjadi panutan para istri di masa kini, yang mengedepankan pula cintanya kepada Allah. Siti Hajar juga selalu yakin terhadap apa yang dilakukan suaminya, selama masih di jalan kebenaran.

"Siti Hajar adalah potret seorang istri yang selalu mendukung perbuatan baik suaminya secara total. Rela suaminya pergi demi mencari rezeki halal. Rela menahan lapar ketimbang memilih jalan haram dan masuk neraka," tegasnya.

Berkat kepasrahan Nabi Ibrahim kepada Allah serta kesetiaan istrinya, Mekkah yang dulu gersang pun kini menjadi subur dan makmur. Termasuk keberadaan air zam-zam yang hingga ribuan tahun hingga kini tak pernah berhenti mengalir dari perut bumi.

Itu sebabnya, menurut Ustaz Bambang, pasangan suami-istri tidak akan mudah cekcok jika masing-masing memahami dan menjalankan hak dan kewajibannya. "Suami harus bertanggung jawab pada keluarganya. Istri juga harus taat kepada suaminya. Semuanya dilandasi oleh rasa cinta kepada Allah," sambungnya.

Istilah pelakor, menurutnya tidak akan terjadi jika pasangan suami-istri senantiasa menjalankan perintah Allah. "Para laki-laki juga jangan mau direbut. Pelakor tidak akan bisa beraksi kalau hanya satu pihak yang setuju," tegasnya.

Ia menyampaikan, di balik lelaki sukses pasti ada istri yang hebat. "Peranan istri adalah memotivasi suami agar selalu berbuat di jalan Allah, sekaligus mendoakan suami agar mendapat rezeki yang berkah dan halal," sebutnya.

Sebaliknya, Ustaz Bambang juga mengingatkan, ketika suami mendapat rezeki, sebaiknya langsung diserahkan ke istrinya sendiri. "Jangan diserahkan ke istri orang lain," katanya.

Ada pula para suami yang memiliki istilah uang sial. Kenapa disebut uang sial? "Sial, karena uang yang sudah disembunyikan sebaik mungkin, masih juga ketahuan istrinya," guraunya.

Untuk menghindari itu, sudah sepatutnya pasangan suami-istri selalu transparan dan intens berkomunikasi. "Contohnya Nabi Ibrahim, meski mendapat perintah Allah, semua tetap dikomunikasikan dengan istri dan anaknya. Tidak diputuskan secara sepihak," bebernya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun