Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Antara Uang Panai dan Kawin Kontrak Rp 1 M ala Bella Luna

4 April 2017   21:44 Diperbarui: 5 April 2017   23:30 3096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda mungkin masih ingat acara Fear Factor, sebuah tayangan yang mempermainkan perasaan takut setiap orang. Namun karena hadiah yang menggiurkan, rasa takut berhasil diatasi, karena timbangan mentalnya otomatis bergeser dengan sendirinya.

Itu pula yang terjadi pada Bella Luna. Tentu tidak mudah ketika dia mendapat tawaran untuk dinikahi secara kontrak. Boleh jadi angka yang ditawarkan tidak langsung Rp 1 miliar. Tapi, begitu mendengar nilai Rp 1 miliar, ditambah lagi mungkin dengan rumah dan mobil, maka timbangan mentalnya bisa saja bergeser. Apalagi, ada jangka waktunya, hanya 1 tahun. Terbukti, begitu kontraknya selesai, Bella mengaku sudah tidak ada rasa sama sekali. Lantas, selama satu tahun sebelumnya, perasaan apa yang sebenarnya muncul di dalam dirinya ketika melihat Razman? Lagi-lagi, hanya dia yang tahu.

Sekali lagi, kasus yang terjadi pada Bella Luna, bisa terjadi pada siapa saja. Bagi pemilik uang, dengan leluasa dia bisa mempermainkan timbangan mental lawan jenisnya. Sebaliknya, seseorang pun bisa luluh dan tergiur, tatkala timbangan mentalnya lebih mengedepankan nilai uang, ketimbang harga dirinya sendiri secara utuh.

Semua berpulang pada individu masing-masing. Timbangan mental paling penting tentu saja nilai-nilai kebenaran, kebijaksanaan dan keimanan. Jika timbangan mental ini sudah tidak ada, maka dengan mudah nilainya akan digeser dengan kebutuhan duniawi.

Bagaimana menurut Anda?

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun