Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Tax Amnesty dan Emotional Amnesty

5 September 2016   20:04 Diperbarui: 5 September 2016   20:14 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pengampunanpajak.com

Warga di Tanah Air sedang dibuat pusing. Pemerintah sedang gencar-gencarnya mencari dana dengan melakukan pengampunan pajak alias tax amnesty, agar harta kekayaan yang dimiliki warga negara ini, semua terdata dan di kemudian hari rutin membayar pajak.

Secara tidak langsung, ini mengajak warga negara untuk ‘membersihkan’ semua hartanya, sehingga di kemudian hari bersih dari harta yang tidak jelas asal – usulnya, dan semua terdata. Hasilnya, hidup menjadi lebih tenang dan nyaman, karena tidak perlu menyembunyikan sesuatu.

Namun, tulisan ini tidak akan membahas persoalan pengampunan pajak ini dari sisi harta kekayaan. Goresan pena ini ingin mengajak setiap individu mengikuti pengampunan pajak dalam versi lain, yaitu dari aspek emosi.

Maksudnya apa? Begini, jika pengampunan pajak dilakukan pemerintah dengan harapan masyarakat mengeluarkan semua harta yang dimiliki, nah pengampunan emosi ini bertujuan mengeluarkan semua perasaan yang terpendam. Jika semua harta harus dikeluarkan saat tax amnesty, begitu juga semua emosi, harus dikeluarkan. Jangan ada lagi emosi yang dipendam atau disimpan. Emosi yang masih disimpan inilah yang membuat hidup tidak nyaman.

Emosi ini bisa berupa perasaan marah, sakit hati, dendam, kecewa, dongkol, dan perasaan tidak nyaman lainnya, baik dengan kejadian tertentu atau dengan orang tertentu. Selama emosi ini tidak dikeluarkan, maka hidup tidak akan merasa nyaman. Menjalankan aktivitas apa pun jadi merasa tidak enak dan kurang lega. Sama halnya tax amnesty sesungguhnya, selama tidak diungkap, masih diliputi perasaan takut dan was-was. Khawatir kalau harta yang disembunyikan kemudian diketahui oleh pengawas pajak dan harus membayar denda.

Menyimpan emosi, jelas tidak akan terkena denda. Tapi dampaknya, hidup merasa seperti menanggung beban. Inilah kenapa, banyak orang yang mengaku sulit mendapatkan apa yang diinginkan. Terkadang sampai ada yang ‘menyalahkan’ Sang Maha Pencipta dengan menuduh tidak menyayangi umatnya atau tidak mengabulkan permintaannya. Ketimbang sibuk menyalahkan Sang Pembuat Hidup, coba cek kembali ke dalam diri Anda, adakah emosi yang masih belum dibersihkan.

Maka, di momen Tax Amnesty ini, maka jangan hanya harta saja yang dibersihkan, tapi juga emosi negatif juga perlu dibersihkan. Bayangkan jika Anda sudah ikut Tax Amnesty kemudian sudah juga membersihkan emosi yang tidak nyaman, dijamin semua impian lebih cepat terwujud. Kenapa? Karena energi Anda semakin meningkat sehingga magnet impian dalam diri Anda akan semakin menarik apa pun yang diinginkan. Tentunya, semua juga dengan izin Yang Maha Kuasa.

Bagaimana menurut Anda? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun