Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Acil Imas dan Teman Ahok

12 Maret 2016   13:13 Diperbarui: 12 Maret 2016   13:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Namun, sebelum saya melanjutkan tulisan ini, ada lagi yang unik. Apa itu? Ya, banyak yang bukan warga Jakarta, termasuk tidak punya KTP Jakarta, ikut-ikutan juga sibuk mengurusi Gubernur Jakarta ini. Padahal warga Jakarta tetap santai dan anteng-anteng saja. Lalu, kenapa harus buang-buang energi untuk memikirkan daerah lain?

Sahabat. Dari sisi teknologi pikiran yang saya pelajari saat ini, memilih pemimpin memang tidak bisa lepas dari hipnosis. Bagi yang pro dengan Ahok hingga membentuk relawan Teman Ahok, maka semua tentang Ahok sudah tertanam di pikiran bawah sadarnya. Nama Ahok ini pun seolah menjadi sistem otomatis yang akan dijalankan kapan pun, di mana pun, dan dengan siapa pun lawan bicaranya.

Karena sudah tertanam di pikiran bawah sadar, maka, sehebat apa pun pertentangan diberikan, tidak akan mudah mengubah ide yang ada di pikiran bawah sadar itu. Namun demikian, bukan berarti ide soal Ahok ini tidak bisa dihapus dan digantikan dengan nama lain. Sangat bisa. Jika pihak lawan terus menerus memasukkan ide berbeda dan itu terus menerus. Kalau sudah seperti itu, maka bisa saja informasi soal Ahok di pikiran bawah sadar akan tergantikan dengan nama lain.

Sebaliknya, ada orang yang tidak suka dengan Ahok. Namun, jika setiap saat bahkan setiap detik ada informasi yang baik dan bagus secara terus-menerus, bisa saja informasi soal Ahok yang baik ini masuk ke pikiran bawah sadar dengan mudah.

Namun yang perlu diingat adalah, lebih mudah memasukkan ide nama calon pemimpin kepada mereka yang masih netral alias belum punya pilihan. Dengan memasukkan informasi yang tepat dan terus-menerus, pasti pilihan akan diberikan kepada calon ini.

Sementara bagi orang yang sudah punya pilihan, tentu perlu waktu lebih lama dan upaya lebih serius, untuk menghapus nama yang sudah terlanjur tersimpan di pikiran bawah sadar ini. Jika proses penghapusan tuntas, barulah bisa diberikan ide baru untuk memilih pemimpin yang diinginkan.

Bagaimana dengan money politik alias politik uang. Kenapa uang mudah sekali mengubah pilihan orang? Ya, karena uang saat ini bagi sebagian orang dianggap sebagai figur otoritas, yang mampu memberikan segalanya. Ada yang bilang, uang adalah segalanya. Maka, bagi orang yang sistem pikiran bawah sadarnya dikuasai oleh uang, tentu saja akan mudah diubah pilihannya. Tapi bagi yang pikiran bawah sadarnya sudah kuat, ya uangnya tetap diambil, tapi belum tentu memilih.  

Ini juga sekadar tulisan untuk menambah hasanah literasi di negeri ini. Sebab, saya juga tidak berkepentingan dengan Gubernur DKI Jakarta. Saya memang pernah duduk di bangku SMP di Jakarta. Namun, sekarang sudah menjadi warga Kaltim dan sangat cinta daerah ini. Karena itu, meski banyak ide yang masuk untuk menawarkan daerah lain, pikiran bawah sadar saya masih belum bisa ditembus.

Demikianlah kenyataannya. (*)

Simak artikel menarik lainnya di www.endrosefendi.com 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun