[caption caption="Ibu-ibu PKK beserta putra-putri peserta Jalan Sehat dari Perum Karangploso View. Foto: Pribadi"][/caption]Peringatan Hari Kartini memang telah usai 21 April kemarin, namun berbagai acara untuk memperingatinya masih terus berlangsung di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Tanpa harus merubah esensi dari perjuangan Raden Adjeng Kartini, dari tahun ketahun peringatan Hari Kartini mengalami banyak evolusi. Tidak ketinggalan acarang yang di adakan di Desa Ngenep, Karangploso, Kab. Malang ini. Dengan mengusung semangat perjuangan dan emansipasi wanita, tahun ini Desa Ngenep menggelar acara JALAN SEHAT dalam rangka Hari Kartini “NGENEP TAHES” yang diadakan pada hari Minggu, 24 April 2016 di Lapangan Depan Balai Desa Ngenep.
Acara yang di ikuti oleh hampir seluruh warga di Desa Ngenep ini cukup menarik, karena tidak hanya Jalan Sehat biasa, namun setiap RW diwajibkan untuk mengusung tema sendiri-sendiri yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Tema Lingkungan inilah yang menjadi acuan dari masing-masing dusun / RW untuk berkreasi.
Selain acara Jalan Sehat dengan puluhan hadiah yang siap di bagikan, di panggung utama lapangan depan balai desa Ngenep juga menjadi ajang gelaran pentas musik electone dan Fashion Show dengan tema “Kid’s and Mom” dan tema bebas khusus wanita.
Yang terpilih menjadi Kelompok peserta Jalan Sehat Terbaik adalah dari Perum. Karangploso View dari RW 18. Kelompok sang juara ini mengusung tema “ Sayangi lingkungan, Manfaatkan limbah sampah”.
[caption caption="Dua juara diraih sekaligus. Sebagai juara 1 lomba jalan sehat dan juara 3 fashion show. Foto : Bpk. Iwan"]
Kelompok Ibu-ibu PKK yang di dalam acara Jalan Sehat ini di ketuai oleh Ibu Ani Vidia Sari ini juga menampilkan dua busana unggulan yang dikenakan oleh Hariati dan Yusmilah dengan menggunakan bahan 100% kantung plastik bekas. Gaun yang pembuataannya dikerjakan secara gotong royong oleh Ibu-ibu PKK dari Perum. Karangploso View ini memakan waktu cukup singkat, yaitu hanya sekitar dua minggu saja.
Lebih jauh, Ani Vidia Sari menjelaskan bahwa proses yang paling susah adalah justru pengumpulan bahan. Karena belum adanya program tentang pemberdayaan sampah, membuat para warga tidak begitu perduli dengan sampah, sehingga membuat kelompoknya terpaksa memilah-milah sendiri sampah yang ada di sekitarnya. “Berharap akan segera ada Bank Sampah di lingkungan perumahan, sehingga tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kebersihan lingkungan namun juga ada nilai ekonomis di dalamnya” harapnya.
Tidak hanya meraih juara 1 untuk lomba Jalan Sehatnya, berkat gaun daur ulang ini Hariati juga meraih juara 3 untuk fashion show. Hal ini menjadikan penyemangat tersendiri untuk Ibu-ibu yang berharap segera dibentuknya Bank Sampah.
[caption caption="Kreasi Tas dari bahan plastik bekas sisa kemasan kopi instan. Foto: Pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H