Jabir adalah seorang shahaby junior yang masuk Islam pada usia remaja. Ia adalah putra dari Abdullah bin Umar, salah satu sahabat Rasul yang wafat saat perang uhud.Â
Sebelum wafat, Abdullah berpesan kepada Jabir, "Menurutku aku akan gugur bersama para sahabat Nabi yang lebih dulu gugur. Setelah Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan siapa pun yang sangat aku sayangi, melebihimu. Aku punya utang, lunasilah utangku, dan perlakukan saudari-saudarimu dengan baik."Â
Setelah itu, pada pagi harinya, ia gugur sebagai syuhada pertama.Â
Kiprah Jabir dalam berperang, dimulai saat ayahnya telah gugur. Namun, saat perang uhud, ia tetap membantu Rasul dan para sahabat untuk membawakan air minum. Bahkan, ia pun melihat bagaimana Hamzah, paman Rasul tewas dalam perang tersebut. Kala itu, Hamzah berkata, "Aku adalah singa Allah dan singa Rasul-Nya." Ketika Rasulullah melihat dahi Hamzah, beliau menangis dan berkata, "Pemimpin para syuhada adalah Hamzah."
Jabir terkenal sebagai sahabat yang gemar menuntut ilmu. Bahkan, ia pernah menempuh perjalanan selama satu bulan menuju Syam demi mendengar hadits dari Abdullah bin Unais tentang perkara qisas, hingga Abdullah pun membacakan hadits yang ia dapat dari Rasulullah.
Jabir meriwayatkan 1540 hadits dari Nabi. Di akhir masa hidupnya, ia memiliki sebuah halaqah di Masjid Nabawi untuk mengajari orang-orang. Ia kehilangan penglihatan pada akhir-akhir masa hidupnya, dan wafat di Madinah pada tahun 78 H.Â
Jenazahnya dishalatkan Abban bin Utsman, amir Madinah. Jabir wafat dalam usia 94 tahun.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H