Allah SWT menciptakan bumi ini sebagai tempat berkhidmat bagi makhluk-Nya. Maka, Dia menjadikan manusia sebagai makhluk pilihan untuk mengelola apa yang ada di bumi untuk kemaslahatan bersama.Â
Tapi, tugas manusia juga tidak mudah dalam menjalankan misinya. Ia harus menghadapi suatu musuh yang senantiasa menjadi penghalang untuk beribadah kepada Allah. Dialah iblis atau setan yang akan memusuhi manusia hingga akhir berbangkit. Ia pula yang menghasut anak Nabi Adam untuk berbuat maksiat kepada saudaranya.
Tatkala itu, ketika Allah memerintahkan anak-anak Adam untuk menikah, maka Qabil mendapatkan jodohnya dari saudara Habil. Begitu pula sebaliknya. Namun, karena Qabil merasa mendapatkan pasangan yang kurang cantik. Ia pun menolaknya dan menginginkan pasangan yang dipasangkan kepada Habil, yaitu saudaranya sendiri.
Maka, untuk menguji kepada keduanya, Adam pun memerintahkan kepada Qabil dan Habil untuk mempersiapkan persembahan yang terbaik untuk Allah SWT. Keduanya sepakat dan mulai mempersiapkan hasil panen yang mereka usahakan. Bila ada suatu sambaran yang mengenai salah satu dari keduanya, maka itulah yang diterima dan berhak untuk menikahi wanita yang cantik.
Maka, Qabil pun menyiapkan menu apa adanya  dan biasa saja. Berbeda dengan Habil, ia menyiapakan kurban ternak yang terbaik yang ia miliki. Dan akhirnya, persembahan Habil yang dipilih oleh Allah SWT.
Qabil tetap tidak terima, hingga akhirnya ia menggacam untuk membunuhnya. Habil yang tercipta karena keshalehannya, ia hanya memasrahkan semua kepada Allah dan bila Qabil tetap bersikeras untuk membunuhnya, ia menerimanya. Dan benar, Qabil pun tersulut emosinya hingga akhirnya ia membunuh Qabil.
Inilah peristiwa pertikaian dan pembunuhan yang terjadi di bumi. Semoga sedikit tulisan ini bisa menjadi hikmat dan manfaat bagi kita semuaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H