Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku "Ayah, Aku Rindu" Juara Kompetisi Menulis Indiva Tahun 2019

7 Juni 2021   12:35 Diperbarui: 7 Juni 2021   12:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka, duka, derita, tak menunggu orang dewasa dulu untuk kemudian ditimpanya. Semua kepahitan itulah yang akan menempa kedewasaan. Begitulah sedikit kutipan dari buku karya S Gegge Mappangewa tersebut.

Namun, bagaimana rasanya, bila musibah berupa kematian seorang ibu menimpa anak laki-laki? Bukan hanya itu

Buku Ayah Aku Rindu ini mengisahkan tentang perjua, ayahnya yang dicintainya pun, turut mengalami depresi akibat kematian istrinya. Tentunya hal ini amat berat untuk dilewati. Namun, luka akan datang tanpa harus diundang. ngan anak laki-laki dalam melewati luka dan duka kehidupannya. Rudi, sebagai tokoh dalam buku ini, harus tegar akan kematian ibunya. Ia pun harus berjuang untuk menyembuhkan ayahnya agar sembuh dari depresi yang dialaminya.

Dampak depresi yang dialami oleh ayahnya membuat Rudi kian diejek oleh teman-temannya. Sapaan "anak orang gila" disematkan kepadanya. Namun, anak lelaki Pak Gilang itu tak menghiraunkan. Justru dirinya terus berusaha untuk mendekati ayahnya agar ingatannya cepat pulih. Tapi sikap kasar kerap kali didapatnya. Bahkan, hasrat membunuh kian memuncak, tiap kali sang ayah melihat putra tunggalnya itu.

Pak Sadli juga mengalami hal serupa. Sikap kasar ayah Rudi juga dirasakan oleh guru Rudi tersebut. Depresi Pak Gilang membuat dua laki-laki di dekatnya itu, Rudi dan Pak Sadli menjadi sasaran ambisi untuk dihabisinya. Namun anehnya, sikap jahat ini hanya dilontarkan kepada mereka saja. Selain itu, ayah Rudi juga sering menyebut dirinya dengan "Nenek Mallomo". Rudi pun semakin bingung dengan keadaan yang menimpa orang yang dicintainya itu. Opsi untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa pun menjadi pilihan bagi lelaki yang sedang depresi itu. Walau Rudi sangat berat untuk menerima kenyataan tersebut.

Dari pemaparan di atas, maka timbul pertanyaan, siapa sebenarnya Nenek Mallomo itu? Mengapa hal ini bisa terjadi kepada Pak Gilang? Apakah ada kisah pahit yang dulu pernah dialaminya sehingga menyebabkan depresi yang sebegitu hebat?

Bila kita berada di posisi Rudi, akankah kita menjauhi sosok ayah? Atau justru sebaliknya, menyayangi dan berusaha mendekat seperti halnya yang anak laki-laki itu lakukan?

Unsur budaya lokal juga sangat terasa dalam karya ini. Latar Kota Sidrap, Sulawesi Selatan dan kisah Nenek Mallomo          menjadi kelebihan dari novel ini. Rasanya masih banyak yang belum tahu akan kota tersebut. Di tambah mitos yang diangkat dalam buku ini menjadi misteri yang patut untuk dibaca dan dituntaskan.

Novel ini juga kaya akan misteri. Di mana keberadaan "Cincin Batu Sisik Naga" menjadi teka-teki yang menjadi kode untuk dipecahkan. Benda berharga itu milik ayah Pak Sadli. Semasa hidup, Pak Ramli dikenal sering berjudi dan menghabiskan harta keluarga. Semua barang-barang rumah habis terjual, kecuali cincin itu.

Di sisi lain, Rudi pun memiliki ketertarikan dengan cincin yang dikenakan oleh Pak Sadli itu. Hingga akhirnya anak Pak Ramli itu memberikan benda berharga itu kepada Rudi. 

Beberapa kejadian di atas menjadi menarik untuk dibaca. Kenapa ayah Pak Sadli tidak menjual cincin itu? Walaupun harga yang disodorkan kepadanya mahal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun