Setelah ambil foto, kami menyempatkan diri untuk minum di warung depan, aku engga nyangka kalau ada Vihara di tempat yang lumayan panas, biasanya Vihara ada di bagian atas dengan angin yang sepoi-sepoi. Mungkin agar mudah dijangkau oleh masyarakat ya, jadi terletak di dalam kampung seperti ini, tapi masih untung ada pohon-pohon yang sedikit menyejukkan kami.
Sejenak aku berfikir, bila patung sebesar ini teretak di Thailand atau Sri Lanka, maka akan banyak orang di luar negeri itu yang tahu, tapi apabila patung sebesar ini ada di Bogor, mungkinkan orang luar negeri akan tau? Hmmm, padahal dari aku mencoba ngobrol dengan orang Bogor sendiri mereka masih ada yang tidak tau tentang keberadaan patung ini. Sedih.
Kami pun pulang mengingat hari sudah sore, langsung pulang ke Jakarta, karena sudah tidak sempat lagi ke Kebun Raya Bogor, pulangnya kami memutuskan naik ojeg hehehe. kapok jalan kaki. Kami pun naik di dua ojeg yang terpisah dengan waktu tempuh yang jauh berbeda, karena begitu aku naik aku langsung kotbah dulu kalau aku takut naik motor, apalagi pakai rok begini, jadi jangan ngebut ya mas, dan bla bla bla. Dan mas yang baik itu pun menuruti kata-kataku, mengantarku dengan laju yang sangat pelan hahahhaha. Orang Bogor emang baik baik deh.
[caption id="attachment_350081" align="alignnone" width="300" caption=""]
[caption id="attachment_350082" align="alignnone" width="300" caption=""]
[caption id="attachment_350083" align="alignnone" width="300" caption=""]
[caption id="attachment_350085" align="alignnone" width="300" caption=""]
[caption id="attachment_350086" align="alignnone" width="300" caption=""]
[caption id="attachment_350087" align="alignnone" width="300" caption=""]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H