Mohon tunggu...
Endra Wahyoudee
Endra Wahyoudee Mohon Tunggu... Guru - Guru

Masih ingin terus belajar, karena belajar dapat menemukan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kopi Joss, Si Hitam dari Yogyakarta

24 Februari 2023   09:02 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja nampaknya sudah hampir menghilang dari pandangan, kala itu memang masih hujan rintik sekitar malioboro. Dari sore sudah ku niatkan untuk pergi sekedar jalan-jalan ke sekitaran malioboro namum kondisi hujan yang tak kunjung reda."Nanti malam saja ah ke malioboronya habis magrib" ucapanku dalam hati. Ku lanjut hanya membeli makanan berkuah dan minuman hangat untuk keluarga dan kembali ke penginapan.

Malamnya, selepas sholat isya, teman-teman ku mengajak pergi jalan le malioboro. Sahutku dalam hati "cocok lha, memang aku juga ingin kesana". Ku meng - iya kan ajakan teman-temanku dan kami bergegas pergi dan berkumpul di loby.

Saat itu memang masih hujan rintik namun tak selebat sore lalu. Kami berjalan menyusuri pinggir jalan sembari melihat kanan kiri, ada yang berjualan, ada yang menunggu angkutan, ada yang mengobrol sambil menghisap rokok, dan ada aktivitas lain yang dilakukan orang-orang kala itu.

Sesampainya dipersimpangan  jalan malioboro, kami langsung menuju tempat angkringan yang tak jauh dari persimpangan jalan, hanya di pisahkan oleh dua jalur rel kereta api. 

Kami duduk lesehan sembari melihat menu pesanan yang akan kami pesan, dan mataku langsung tertuju ke salah satu menu minuman yang memang hirs hingga saat ini yang barangkali hanya ada di yogyakarta, yaitu si hitam kopi joss.

Aku menikmati setiap teguk kopi panasnya ditemani beberapa teman kunyahan seperti gorengan dan sate jeroan. Ah...nikmat rasanaya si hitam ini menemani malam yang mulai larut bergelimang rintik hujan.

Tak terasa waktu pun sudah hampir jam 11 malam, dan mataku sudah sepat karena seharian diperjalanan. Akhirnya kami pun sudahi obrolan itu dan kembali menuju kamar masing-masing di penginapan.

Terima kasih si hitam, yang telah menemaniku malam itu, akan ku jadikan kenangam indah walau dirimu telah memudar dalam perutku.

Yogyakarta, 17-2-2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun