Menjadi guru adalah suatu pekerjaan mulia karena kita bisa membagikan ilmu yang kita miliki kepada para generasi penerus. Menjadi guru di usia muda pun menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para fresh graduate lulusan universitas kependidikan.Â
Saya pun lulusan universitas kependidikan yang setelah beberapa pekerjaan saya coba, saat ini terjun langsung di dunia kependidikan menjadi seorang guru, guru honorer lebih tepatnya.  Saya adalah lulusan pendidikan bahasa Jerman yang saat ini mengajar di suatu SMA di Temanggung. Ada suka dan duka tersendiri saat menjadi guru bahasa asing fresh graduate yang akan terus saya alami.
1. Siap Terjun di Hampir Seluruh Kegiatan Sekolah
Menjadi seorang guru honorer muda berarti harus siap terjun di setiap ada kegiatan sekolah. Mulai dari mendampingi kegiatan siswa, penerimaan siswa baru, adiwiyata, Try Out UN dan Simulasi UN, class meeting, dan sebagainya.Â
Tidak hanya itu, seorang guru muda harus siap diberi tugas tambahan selain mengajar. Tugas itu seperti menjadi Pembina ekstra, menjadi Pembina OSIS maupun Pramuka atau organisasi siswa lainnya. Kalau seorang guru muda guru SIM A, maka bersiaplah untuk menjadi supir untuk mengantar siswa atau para seniornya menyelesaikan urusan sekolah. Awalnya memang kaget kenapa begini. Tapi di balik itu semua, selalu ada manfaat yang berguna bagi seorang guru.
2. Bertemu Siswa di Tempat Umum
Anak muda biasa menghabiskan waktu luangnya untuk jalan-jalan di luar. Tidak jarang saat jalan-jalan, guru muda mendengar teriakan "Siang, Pak Guru!" Ternyata bisa bertemu siswa secara tidak sengaja. Bahkan ada siswa yang keceplosan memanggil "Mas!" atau "Mbak!" saat sudah bertemu dengan saya.Â
Pernah suatu ketika saya niatkan untuk nonton Avengers: Infinity War. Ternyata saya bertemu banyak siswa saya di lobi bioskop yang kebetulan mau nonton juga. Langsung saja mereka menghampiri dan salaman cium tangan khas siswa SMA.
3. Menjadi Guru Berarti siap Digugu dan Ditiru
Menjadi guru berarti harus bisa menjadi contoh yang baik bagi siswanya. Di usia yang masih 20an yang berarti tidak jauh dari siswanya (saya seorang guru SMA), guru muda cenderung ingin bebas yang kadang bisa menjadi kecerobohan. Selayaknya orang muda pada umumnya, Â mereka juga sedang ingin menemukan jati diri. Jadi sebagai guru muda harus lebih berhati-hati dalam bertindak maupun berucap. Tapi menjadi seorang guru muda, siswa bisa menjadi lebih akrab dengan gurunya.
4. Menghadapi Siswa Super