Akhirnya, saya berhasil bergabung dengan media sosial yang banyak diperbincangkan oleh warganet di dunia.Â
Aplikasi yang ramai setelah "di-endorse" Elon Musk ini mampu menyita waktu saya selama beberapa jam berkat ruang obrolannya yang penuh akan pengetahuan. Tidak hanya pengetahuan, ada juga ruang obrolan yang isinya hanya untuk hiburan.
Mungkin saya akan mulai dengan menjelaskan sedikit apa itu aplikasi ini secara singkat. Clubhouse adalah aplikasi media sosial yang berbasis audio-chat.Â
Pengguna aplikasi ini juga dapat mendengarkan percakapan, wawancara, dan diskusi antara orang-orang yang menarik tentang berbagai topik.
Tapi, perbedaan media sosial ini dari media sosial yang lain adalah bagaimana calon pengguna dari aplikasi ini harus menunggu terlebih dahulu agar bisa masuk menjadi pengguna aplikasi ini.Â
Cara lain selain menunggu adalah dengan mendapatkan undangan dari teman kalian yang sebelumnya sudah memiliki akun Clubhouse.Â
Katanya sih, cara tersebut dilakukan agar bisa menyaring pengguna-pengguna yang masuk. Melihat situasi ini, banyak sekali orang yang akhirnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan keuntungan.Â
Ada yang sampai menjual undangan untuk masuk ke akun Clubhouse. Saya sih tidak menyarankannya, karena jika kamu diundang dan orang yang mengundang kamu dilaporkan membuat masalah oleh pengguna lain, akun kamu bisa ikut kena imbasnya.
Untungnya, saya bisa mendapatkan undangan menjadi pengguna Clubhouse dari teman saya. Karena ini, eksklusivitas dari aplikasi ini benar-benar terasa.
Untuk kamu yang masih ada di daftar tunggu, jalan keluarnya adalah dengan mencari teman yang sudah menjadi pengguna atau sabar menunggu di daftar antrean.