Mohon tunggu...
Endi Heppiyarto
Endi Heppiyarto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Endi Heppiyarto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemikiran Akhlaq dan Tasawuf menurut Hasan al-Bashir

15 Oktober 2024   14:13 Diperbarui: 15 Oktober 2024   14:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biografi Hasan al-Bashir 

Salah satu tokoh penting dalam dunia Islamadalah Imam Hasan al-Bashri. la adalah seorang ulama sufi yang banyak dinukilpetuah-petuah bijaksananya. Bila dirunut dari latar belakang keluarganya, Hasan al-Bashri bukanlah anak seorang raja ataupun kalangan tokoh terpandang melainkan hanya seorang anak dari hamba sahaya milik Zaid bin Tsabit. Ayah Hasan al-Bashri bernama Yasar berasal dari daerah Maisan, pinggiran kota Bashrah di negara Irak. Dahulu daerah Maisan ditaklukkan umat islam pada tahun 12 Hijriah di bawah kepemimpinan panglima Khalid bin Walid. Sedangkan, ibunya adalah hamba sahaya milik Ummu Salamah, istri Rasulullah saw.

Sejak kecil, Hasan al-Bashri telah mendapatkan berkah doa dan kasih sayang dari para kekasih Allah. Pernah suatu ketika di masa balita, ia ditinggal bekerja oleh ibunya. Iba melihat Hasan al- Bashri kecil menangis maka Ummu Salamah, istri Rasulullah saw pun menimangnya serta menyusuinya. Begitu juga, ketika ia masih kecil Umar bin Khattab mendoakannya, "Ya Allah, ajarkanlah ilmu agama kepada anak kecil ini dan buatlah umat mencintainya" (Syamsuddin adz- Dzahabi, Siyar A'lam an-Nubala', [Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah], 2007, vol. IV: 565).

Bila dirunut dari sejarah, Hasan al-Bashri lahir di daerah Rabadzah, sebuah dataran berjarak 170 km dari kota Madinah pada tahun 21 Hijriah. Kemudian, ia dibawa keluarganya ke kota Madinah dan menetap di rumah Ummu Salamah, istri Rasulullah

Pendahuluan 

Akhlak Tasawuf adalah salah satu disiplin ilmu dalam ajaran Islam yang mempelajari tata cara berprilaku yang baik dan mulia. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memiliki rasa tenang. 

Ajaran-ajaran tasawufnya

Kedalaman pengetahuan Hasan Al-Bashri mengenai tasawuf membuatnya cenderung untuk mengartikan beberapa istilah dalam agama islam menurut pendekatan tasawuf. Islam, misalnya, diartikannya sebagai penyerahan hati dan jiwa hanya kepada Allah SWT dan keselamatan seorang muslim dari gangguan muslim lain. Orang beriman, menurutnya, adalah orang yang mengetahui bahwa apa yang dikatakan Allah SWT, itu pulalah yang harus dia katakan. Orang mukmin ialah orang yang paling baik amalannya dan paling takut kepada Allah SWT. Para sufi, menurut pengertiannya, ialah orang yang hatinya selalu bertakwa kepada Allah SWT dan memiliki cirri-ciri antara lain sebagai berikut: berbicara benar, menepati janji, mengadakan silaturahmi, menyayangi yang lemah, tidak memuji diri, dan mengerjakan yang baik-baik. Faqih, menurutnya, ialah orangyang zahid terhadap dunia dan senang terhadap akhirat, melihat dan memahami agamanya, senantiasa beribadah kepada Tuhannya, bersikap warak, menjaga kehormatan kaum muslimin dan harta mereka, dan menjadi penasihat dan pembimbing bagi masyarakatnya. Sebagaimana sufi lainnya, Hasan Al-Bashri sangat takut terhadap siksaan Allah SWT. Abdul Mun'im Al-Hifni menggambarkan bahwa Hasan Al-Bashri tampak seperti orang yang selalu ketakutan. Ia selalu merasa takut karena membayangkan bahwa neraka itu seakan-akan diciptakan oleh Allah SWT semata-mata untuk dirinya.

Kesimpulan 

Hasan Basri merupakan ulama' zahid yang masyhur, dasar utama hasan al basri adalah kezuhudan yaitu meninggalkan segala kenikmatan, kemewahan, kesenangan dunia. Hasan basri mengumpamakan dunia sebagai ular halus di luar nya tapi biasa nya beracun. Oleh sebab itu beliau menganjurkan untuk meninggalkan kesenangan dunia karena dunia bisa membuat kita berpaling dari kebenaran dan membuat kita selalu memikirkan nya.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun