Mohon tunggu...
Hanz Endi Pramana
Hanz Endi Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - menulis seakan bagian dari masa lalu. akankan punah?

Lulusan Prodi Ilmu Komunikasi, Fisip, Atma Jaya Yogyakarta, mantan wartawan Tribun Pontianak (Kompas Gramedia), Kalimantan Barat. Mantan wartawan yang ingin tetap menulis. Email: endi.djenggoet@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Misterius Ancam Bom Gereja Stella Maris

21 Juni 2011   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:19 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_115395" align="alignleft" width="300" caption="Gereja Paroki Stella Maris Siantan, Pontianak. Foto: Istimewa."][/caption] SUASANA di halaman Gereja Paroki Stella Maris, Siantan Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat, mendadak heboh, Senin (20/6/11) malam. Sebuah ancaman yang masuk melalui telepon selular umat menyebutkan, sebuah bom siap meledak di tempat itu. Gereja itu berjarak sekitar 1 kilometer dari kediaman saya. Saya baru menerima informasi ini sekitar pukul 23.00 WIB, ketika sedang ngobrol bersama seorang teman. Kami memutuskan untuk segera ke TKP untuk memastikan informasi ini. Sampai di TKP, sudah tidak ada polisi. Beberapa umat tampak berbicara dengan Pastor Paroki Stella Maris, Sony Wengkang MSC, di halaman gereja. Saya nimbrung Setelah bersalaman dan bertanya kabar, kami pun berbincang sejenak. Beberapa wajah lain tak saya kenali karena halaman itu agak remang. Menurut Pastor Sony, ancaman itu diterima oleh seorang umat bernama Beno, yang bekerja di Puskesmas 24 Jam di Siantan Hulu. Kemudian Beno segera menelepon Pastor Sony, namun tak sempat diangkat. "Saya sedang memanaskan makanan di dapur saat handphone saya berdering di kamar, jadi tak sempat angkat. Saya kira ada umat yang hendak meminta pelayanan doa, sehingga segera saya telepon balik," ujar Sony yang mengatakan saat itu sekitar pukul 18.30 WIB. Umat yang bernama Beno itu pun segera menghubungi tokoh umat lain, yang rupanya segera melapor ke Polresta Pontianak. Petugas jihandak pun segera bergerak "menyisir" areal gereja yang terletak tak jauh dari pasar tradisional dan pusat pertokoan wilayah Pontianak Utara. "Pengancam itu tidak menelepon saya. Jadi saya berbicara dengan Beno di telepon, dan disampaikan, dari suaranya si pengancam ini seorang wanita. Dia menggunakan nomer telepon yang terekam di ponsel (tidak di-hidden)," tutur Sony. Begitu tim jihandak tiba, Pastor Sony dan orang-orang yang ada di situ diminta menjauh. Polisi menanyakan, di mana biasanya pastor membuang sampah, karena detektor menunjukkan sinyal benda mencurigakan. Dan sebuah bungkusan serta remote control televisi ditemukan di pembuangan sampah di halaman gereja, dekat sekali dengan jembatan kecil yang terhubung ke sebuah Taman Kanak-kanak di samping gereja. Menurut Sony, petugas meledakkan bungkusan itu, dan suaranya terdengar cukup keras. "Ya, tadi saya mendengar suara ledakannya, karena saya kan ada di sini. Lumayan keras juga suaranya. Polisi mengatakan, itu remote televisi, tetapi saya tidak sempat melihat wujudnya, dan sekarang sudah dibawa polisi," ujar Sony. Sony mengapresiasi gerak cepat kalangan umat, yang segera melaporkan ancaman itu sehingga segera ditindaklanjuti polisi. Menurut dia, jika ancaman seperti itu muncul, tak bisa lagi dianggap remeh. Hingga pukul 23.30, beberapa umat tampak masih berada di halaman gereja. Beberapa di antaranya masih membicarakan siapa gerangan wanita misterius itu. (*) SEVERIANUS ENDI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun