Semalam saya terhentak ketika membaca Running Text di sebuah kanal berita asal Singapura, CNA.
Mengutip dari Kontan.co.id oleh penulis Handoyo, Bridgestone Corp mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan menginvestasikan US$ 26,7 juta pada tahun 2030 untuk meningkatkan produktivitas perkebunan karet alam yang dimilikinya di Indonesia guna mengamankan pasokan bahan baku yang berkelanjutan.
Di satu sisi, ini memang berita yang menggembirakan bagi Indonesia. Ada kucuran dana investasi dari perusahaan ban kendaraan internasional yang ingin mengembangkan teknologi dengan sumber daya alam Indonesia.
Namun sepertinya pemerintah kita kurang memperhitungkan dampak yang akan timbulkan jika benar investasi tersebut akan dilakukan dalam kurun 8 tahun mendatang.
Salah satu dampak terbesar tentunya pada perubahan iklim. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam nya, sepertinya harus merelakan area hutan yang menjadi rumah bagi berbagai satwa liar.
Jangan heran jika akan terjadi semakin banyak konflik antara satwa dilindungi dengan manusia di area pemukiman. Sesuatu yang sepertinya tidak dapat dihindari.
Terjadinya perubahan iklim, utamanya disebabkan oleh semakin berkurangnya hutan yang merupakan paru-paru dunia, dalam hal menyerap karbon. Area hutan saat ini sudah banyak beralih fungsi untuk perkebunan kelapa sawit, kedelai, jagung dan tentu saja karet alam.
Sungguh saya tidak dapat berkata-kata. Jadi apakah keputusan pemerintah sudah benar dengan mengizinkan Bridgestone untuk menginvestasikan US$ 26.7 juta ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H