sesunyi hawa dingin rasuki khayal aku termangu dalam rinai titik dari bilik puing memandangai bingkai lusuh kecoklatan dengan tinta merah ber ikrar "aku akan datang ketika hujan" entahlah, aku masih saja dihinggapi rindu padanya pada sesosok bayang yang tak mungkin lagi ku jamahi tersebab ia telah dimiliki tuhan padanya pernah ku ukir hujan satu april menjadi kenang terindah satu pelukan mesra dengan kecup sayang di ujung kening seraya hembusan angin dengan nada rintih dingin, juga wajah yang menengadah di serang titik-titik hujan memejamkan mata, kita berucap janji lewat hati sungguh hujan dibalik rindu, aku tak sanggup mengenangmu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI