Mohon tunggu...
Ende Widiyana
Ende Widiyana Mohon Tunggu... Guru - Akademisi

Pengajar Propesional yang dapat mendorong pengetahuan yang kuat kepada siswa. dapat menggunakan teknologi untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pembelajaran yang kompleks. mudah beradaptasi dengan gaya belajar yang berbeda berdasarkan siswa yang saya ajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urgensi Manajemen Sekolah di Kota dan Desa, Solusi untuk Mengatasai Ketimbangan dalam Kualitas Pendidikan

15 Juli 2024   03:53 Diperbarui: 15 Juli 2024   04:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pengertian geografis, kota itu adalah suatu tempat yang penduduknya rapat, rumahrumahnya berkelompok-kelompok, dan mata pencaharian penduduknya bukan pertanian. Sementara kota dalam tinjauan geografi adalah suatu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar, dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistis dibandingkan dengan daerah di belakangnya.

Pendidikan pada umumnya sama bertujuan untuk memajukan bangsa dan negara, agar mereka memiliki wawasan yang luas yang nantinya untuk menjadi generasi bangsa yang hebat dan tidak di bodoh-bodohkan oleh negara lain. Seringkali pendidikan di kota dan di desa di beda-bedakan oleh masyarakat sekitar , bahwa pendidikan dari pada pendidikan di desa. Hal tersebut mungkin karena di kota perkembangan pendidikan dapat berkembang pesat juga didukung oleh sarana dan prasana yang mudah untuk di dapatkan. Pendidikan di kota memang sangat baik, fasilitas yang sangat memadai juga kedisiplinan yang ditegaskan, namun dari segi kekeluargaan dan kebersamaan nya sangat kurang.

Fenomena pendidikan masyarakat perkotaan salah satunya yaitu, masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Maka, ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam (Hanakristina,2010). Sekolah yang kualitasnya bagus karena memiliki pengajar yang kompeten, fasilitas lengkap, dan siswa-siswanya cerdas akan semakin bagus. Sedangkan sekolah yang kualitasnya sedang justru sebaliknya. Sekolah yang kualitasnya sedang atau kurang bagus akan menjadi bertambah buruk. Sudah tenaga pengajarnya kurang kompeten, fasilitasnya kurang, siswa-siswanya juga kurang secara akademis.

  • Manajemen Sekolah di Desa 

Ketidak mampuan desa untuk berhadapan dengan pesatnya kemajuan kota salah satunya diakibatkan oleh kelemahan sistem pendidikan yang ada di desa itu sendiri. Seringkali pengembangan pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah desa banyak yang tidak disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan yang ada di dalam masyarakat. Bahkan yang lebih memprihatinkan dalam penyusunan kurikulum terkadang disamakan dengan pengembangan kurikulum di sekolah-sekolah kota. Hal ini kemudian menyebabkan sekolah-sekolah di pedesaan menjadi tidak mungkin mampu dalam menjawab tantangan serta peluang kerja yang ada di daerahnya sendiri. Akhirnya muncul kecenderungan bila ada seorang anak desa yang terdidik, maka ia akan enggan untuk bekerja di desanya dan selanjutnya lebih memilih pergi untuk mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan ke kota.

Manajemen sekolah di desa memiliki peran kursial dalam memacu kemajuan pendidikan di daerah perdesaan, melalui manajemen sekolah ini, sekolah-sekolah di desa dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya sumber daya, deakan ekonomi, dan kurangnya aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Selain itu juga pendidikan di desa menghadapi beberapa masalah, seperti :

  • Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
  • Keterbatasan aksesibilitas terhadap fasilitas pendidikan
  • Kurangnya peningkatan kompetensi tenaga pendidik
  • Tersedianya dana yang terbatas untuk mengembangkan sekolah

Manajemen sekolah di desa merupakan upaya holistic yang melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari kepala sekolah, guru, orangtua, hingga pemerintahan desa. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara semua pihak, diharapkan kualitas pendidikan di desa dapat meningkatkan secara signifikan.

  • Dalam manajemen sekolah di desa, terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, antara lain :
  • Kepemimpinan yang kuat dan visioner
  • Pengembangan kurikulum yang relevan
  • Peningkatan kualitas tenaga pendidik
  • Pemberdayaan masyarakat
  • Pengelolaan keuangan yang transfaran
  • Mengatasi Ketimpangan pendidikan di kota dan di Desa

Pendidikan seharusnya menjadi skala prioritas bagi agenda pembangunan pemerintah daerah. Melalui percepatan pembangunan pendidikan yang menyentuh segala aspek dan dinamika pendidikan, diharapkan akan mampu mengangkat kualitas pendidikan di daerah. Pembangunan pendidikan di daerah harus bersifat adil, partisipatif dan terintegrasi, sehingga ketimpangan  mutu yang ada saat ini dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

ketimpangan Pendidikan pedesaan dan perkotaan dapat diatasi dengan langkah- langkah berikut, pemerintah dalam hal ini menjadi perhatian yang khusus. Tugas pemerintah disini tidaklah mudah, mulai dari merehabilitasi bangunan sekolah yang sudah tidak layak guna yang terdapat dipedesaan. Ataupun membangun ruangan-ruangan yang juga mendukung kegiatan belajar megajar seperti laboratorium dan perpustakaan sekolah yang terdapat di pedesaan. Pemerintah juga harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk memaksimalkan anggaran APBN untuk pendidikan dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Faktor terpenting dalam mengatasi permasalahan ketimpangan pendidikan yang terdapat di pedesaan dan perkotaan adalah guru. Guru adalah orang yang memilki tugas dan tanggung jawab dalam mencerdaskan anak bangsa untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Meskipun dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu tidaklah hanya faktor tenaga pendidik yang harus diperhatikan tetapi juga masalah alokasi dana, sarana dan prasarana yang juga mendukung. Namun, guru tetaplah yang memiliki peranan besar dalam memajukan dunia pendidikan. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus menyebarkan guru-guru berkualitas ke desa-desa agar kualitas pendidikan di pedesaan bisa mengimbangi pendidikan di perkotaan untuk mendukung rencana tersebut maka pemerintah bisa menyiapkan insentif yang lebih besar bagi guru berprestasi yang mau mengajar di desa.

Pemerintah juga sudah mengeluarkan solusi dalam mengatasi keterbatasan guru di pedesaan yaitu dengan program SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam rangka mengatasi kesenjangan pendidikan di Indonesia. SM3T telah mengirimkan lebih dari 10.000 sarjana pendidikan terbaik dari seluruh Indonesia baik yang berasal dari PTN maupun PTS. SM3T ini sudah berjalan dari tahun 2012. Sarjana- sarjana yang baru lulus ini akan ditempatkan di pelosok daerah dan mengabdi menjadi pengajar selama satu tahun disana. Setelah mengabdi selama satu tahun di daerah mereka kemudian mengikuti pendidikan profesi guru untuk menjadi guru profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun