Bogor, 22 Desember 2024. Meski pagi ini wilayah kota Bogor digelayuti mendung, satu persatu anak-anak usia dini hingga anak usia sekolah dasar berdatangan ke Gedung Perpustakaan dan Galeri kota Bogor yang berlokasi di Jl. Kapten Muslihat no. 21, Bogor. Mereka datang ditemani oleh ayah bunda mereka.  Anak-anak itu datang untuk mengikuti kegiatan perpustakaan membaca nyaring (PANCAR). Kegiatan pembacaan buku bagi anak-anak ini diselenggarakan secara rutin oleh komunitas  Bogor Read Aload (BoRA).  Komunitas BoRA adalah kumpulan orangtua, guru, pustakawan dan pegiat literasi lainnya yang senantiasa menebar semangat dan manfaat membacakan nyaring.
Ada yang Istimewa dalam penyelenggaraan PANCAR kali ini. Selaras dengan tema kegiatan yaitu "Aku Sang Pahlawan Lingkungan" dan judul buku yang dibacakan, yaitu "Banyak Sampah Banyak Masalah" karya Noor H. Dee, BoRA menghadirkan komunitas edukasi sampah, Bogor Osoji Club (BOC) untuk memberikan edukasi mengenai sampah kepada para peserta dalam sesi bookish play (kegiatan yang sesuai dengan tema buku).
Pembacaan buku dilakukan secara interaktif oleh ketua komunitas Bogor Read Aload, Nadia Karimah dan diikuti oleh anak-anak dengan penuh antusias. Kegiatan dilanjutkan dengan perkenalan personil BOC. Personil BOC  yang  hadir terdiri dari anggota dan volunteer yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari guru, karyawan, wirausaha, penulis, dosen, pelajar, hingga anak-anak. Mereka memperkenalkan diri sambil bercerita pengalaman melakukan bersih-bersih di ruang publik dan bagaimana mereka menjadi pahlawan lingkungan versi masing-masing, sedangkan kehadiran volunteer cilik BOC diharapkan dapat menginspirasi para peserta.
Kegiatan kemudian dirangkai dengan sesi edukasi sampah, tepatnya pengenalan jenis sampah dan edukasi pilah sampah. Sampah saat ini merupakan isu global. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), himbauan "buanglah sampah pada tempatnya" sudah kuno, kini saatnya digalakkan "pilah sampah dari rumah". Pemilahan sampah secara cermat bertujuan antara lain untuk  mengurangi penumpukkan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA), memudahkan pengelolaan, sekaligus meningkatkan peluang untuk daur ulang. Pendidikan mengenai pilah sampah  bagi anak-anak dipandang perlu karena anak-anak lebih mudah dididik daripada orang tua. Founder BOC, Putri Jasari Dona menuturkan, mudah-mudahan anak-anak yang mendapat Pendidikan pilah sampah ini nantinya bisa mengajak orang tuanya memilah sampah di rumah.
Setelah penyampaian materi edukasi sampah oleh salah satu pembina BOC, Enden Darjatul Ulya, personal BOC yang lain yaitu Boby, Ridwan, Dini, Sita, Fadhiel, dan volunteer cilik BOC mengawal peserta untuk melakukan praktik pilah sampah dengan memasukkan sampah pada tempat sampah sesuai kategorinya, yaitu sampah organik, anorganik (daur ulang) dan sampah residu. Peserta tampak bersemangat mengantri untuk memasukkan sampah yang sudah mereka bawa dari rumah. Peserta juga diperbolehkan menggunakan picker (capitan) yang merupakan salah satu alat yang digunakan personal BOC melakukan petik sampah di ruang publik.
Penyelenggaraan kegiatan PANCAR yang  juga didukung oleh Buibu Baca Buku Club ini dilanjutkan dengan pembagian doorprize bagi peserta, dan diakhiri dengan sesi pemberian kenang-kenangan dari BoRA kepada BOC. BOC berharap dapat terus melakukan edukasi sampah secara lebih luas bersama komunitas lain di Bogor untuk saling bersinergi menebar manfaat dan memperkuat kerjasama.
BOC merupakan komunitas edukasi sampah yang telah ada di dua belas kota di Indonesia. BOC didirikan oleh Tsuyoshi Ashida pada tanggal 29 April 2012. BOC secara rutin melakukan edukasi kepada masyarakat melalui kegiatan petik sampah di ruang publik di kota Bogor. Masyarakat kota Bogor dapat bergabung sebagai volunteer dalam kegiatan petik sampah di ruang publik bersama BOC.