Sore itu kulihat anak kecil kira-kira umur 8 tahunan sibuk mengorek-ngorek isi bak sampah bersama ayahnya. Didekatnya, gerobak dekil teronggok malas. Si anak dan bapaknya sibuk memasukkan berbagai barang ke dalam gerobak. Gelas aqua kotor, kardus kotor, plastik kotor dan barang-barang kotor lainnya. Kuperhatikan wajah si anak. Tak tampak kelesuan disana. Dia tetap semangat membantu sang bapak.
Aku bertanya entah sama siapa, kenapa anak kecil tiu harus berada disitu dan melakukan aktifitas yang seharusnya tak dia lakukan. Andai saja aku bertanya pada si anak kecil itu, apa yang dia ingin lakukan di hari-hari kecilnya?, aku yakin dia pasti akan menjawab ingin bermain kejar-kejaran bersama teman-temannya, ingin sekolah tiap hari……..
Tapi sepertinya anak kecil itu tidak punya pilihan lain kecuali mengikuti bapaknya kemanapun pergi bersama gerobaknya yang berisi barang-barang kotor dan bau.
Sang bapak mendekati gerobak, menariknya pelan dikuti si anak dengan langkah kecil mengikuti kemanapun gerobak bapaknya itu pergi.
Dunia serasa tak adil………..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H