Seperti biasa jam 7 pagi alarm di hape bunyi dengan nyaring, ini pertanda harus segera bergegas berangkat karena mobil jemputan sudah siap berangkat. Perjalanan pagi ini dari rumah kontrakan di Distrik 1 berasa hangat dengan sinar matahari yg menyilaukan dari jok depan samping sopir. Kebetulan sempat ambil majalah di laci karena pagi ini berencana mau baca 2x sepanjang perjalanan.
Majalah yg kemabil ternyata Tempo edisi sept 2011 lalu, majalah ini sebenarnya di beli saat berkesempatan liburan ke jakarta tahun lau namun ngga sempat di baca karena kesibukan kerja dan kelupaan setelah beraktifitas di viet nam. Sampul majalah di hiasi dengan siluet orang berkaca mata sedang bersembunyi di box dengan gambar durian yg terntata tema kali ini membahas rencana penyelewengan dana yg akan di pakai untuk membangun desa tertinggal yang akhirnya terdetaeksi oleh KPK sebelum bisa menjebol uang kas negara. Seru juga membaca artikel nya bagaimana orang - orang yg menjadi pejabat negara ternyata membicarakan project untuk negara dengan gaji dari negara yg pasti gajnya sudah cukup besar buat ukuran orang kebanyakan. ternyata masih meminta sogokan yg juga akhirnya keluar dari kas negara. Pada akhirnya dana yg keluar pun ujung 2x nya di sunat sana - sini.
Bermimpi suatu hari majalah yg beredar di tanah air kesulitan mencari perkara korupsi karena sudah tidak ada lagi pejabat negara yg koruopsi, bermimpi suatu hari semua pejabat negara bekerja karena ikhlas demi anak cucu. Bermimpi suatu hari negara kita bisa bebas korupsi dan penegakan hukuman untuk para koruptor juga semakin tinggi, Koruptor di babat tanpa pandang bulu. dan penegak hukum di babat bila menyelewengkan peraturan. dan bermimpi terus bermimpi.
Dan ngga terasa perjalana 45 menit ke pabrik di luar kota sudah sampai, dan Majalah masih baru sampai di halaman tengah. Berjanji besok akan melanjutkan lagi baca ttg Indonesia dari bahan atau media yg pernah di beli di jakarta. Masih lumayan bica baca majalah walau bekas. Biar tidak up to date tapi minimal tahu banyak hal yg sudah terjadi di tanah air. Setidaknya bisa baca majalah/koran dimana saja dan mata tidak perih karena harus mlototin layar komputer kalau nyari infi lewat ineternet.
Salam indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H