Akan dirasakan di satu masa kehidupan kita mengalami ujian keadaan yang seringkali menganggap hal-hal yang di luar logika tidak mungkin terjadi. Ini yang disebut fase agnostik, di mana seseorang tak mempercayai hal-hal yang di luar batas pemikiran rasional.
Hal ini kebanyakan terjadi disaat masa muda,apalagi dalam satu dasawarsa terakhir informasi dan teknologi sudah dalam genggaman tangan.Bila keasyikasikan dan kebablasan dengan alam pikir demikian,ditambah karena suasana sekeliling pergaulan menjadikan keringnya dari siraman atau santapan rohani maka pemikiran agnostik ini akan menjadi-jadi, rasionalitas menjadi sandaran dan tertanamlah keyakinan tersebut menjadi agnostisisme. Ujung dari keyakinan semacam ini sudah bisa ditebak kemana arahnya bila tidak ke atheisme..?
*) lihat gejalanya di:
https://www.facebook.com/ateis.indonesia.quotes?fref=nf
Ini hal yang kita risaukan dari kalangan pendidik muslim dan juga para penggerak dakwah Islam utamanya ulama. Kita pahami bahwa dunia informasi dalam kemasan teknologi sebagaimana beberapa pakar mengasumsikan bahwa hanya dikisaran 20% saja informasi tersebut berisi hal positif. Dari 20% muatan hal positif tersebut belum tentu kesemuanya mengarah pada konten yang merujuk pada keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa (Allah SWT). Maka dengan demikian ini sebuah ujian berat bagi keluarga-keluarga muslim untuk bisa menjaga,menanam dan menumbuhkembangkan kepahaman terhadap pentingnya agama.Dengan demikian maka perkara terpenting bagi ummat muslim saat ini menyelamatkan diri dan keluarga kita dari marabahaya kehilangan Iman. Pesan sederhana dari baginda Rasulullah SAW bersabda : “jaddidu imanakum bikatsroti qouli lailahaillallah”. Perbaharuilah imanmu dengan banyak membaca kalimah “lailahaillallah.”. Membaca tidak hanya sekadar melafalkan kata, didalamnya memerlukan sebuah penghayatan dan pengorbanan. Jangan lupa keselamatan muslim ada dalam jamaah oleh karena itu usaha atas iman ini harus menjadi kebutuhan primer dalam hidup dan kehidupan ummat muslim. Penegasa dari Allah Ta'ala jelas sekali,sebagaimana yang difirmankan-Nya dalam surat Attahrim (66), ayat 6: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ“Wahai orang-orang beriman, selamatkanlah dirimu dan keluargamu dari Neraka, sedangkan bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Neraka itu dijaga oleh malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka sama sekali tidak pernah durhaka pada Allah dan melaksanakan apa saja yang diperintahkan pada mereka”. Hanya orang-orang yang beriman saja yang berharap dan takut atas peringatan Allah SWT tersebut.Demikian semoga ini jadi peringatan dan bermanfaat.Wallahu'alam bish-shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H