Mohon tunggu...
Endang Wuluh Girit Ningrum
Endang Wuluh Girit Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Negeri Surabaya

Hobi yang sedang saya senang i saat ini adalah olahraga berenang dan juga bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Miris! Dunia Pendidikan Darurat Aksi Perundungan!

14 Oktober 2023   11:42 Diperbarui: 14 Oktober 2023   11:43 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Maraknya aksi perundungan di kalangan remaja kini masih menjadi duri tajam bagi dunia pendidikan. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kasus perundungan yang masih sering dijumpai di lingkungan sekolah. Salah satunya yakni aksi perundungan yang sempat viral di media sosial, dimana dilansir dari laman berita CNN Indonesia, telah terjadi aksi penganiayaan di SMP 2 Cimanggu, dimana kejadian bullying tersebut dipicu oleh masalah sepele yang berujung korban mengalami patah tulang. Melansir dari detiknews, pelaku kini telah diproses secara hukum dengan perpedoman pada UU sistem peradian anak. Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 80 UU sistem peradilan pidana anak dengan ancaman hukuman penjara selama 3,5 tahun. selain itu pelaku juga terancam pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman selam 7 tahun penjara.

 Berdasarkan kejadian tersebut tentunya semakin menambah kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah. Mengutip dari databoks mengungkap adanya data federsi serikat guru indonesia (FSGI) mencatat terdapat kurang lebih 16 kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah terhitung pada bulan januari hingga agustus 2023. Melalui data tersebut kasus perundungan di lingkungan sekolah ini paling banyak ditemui disekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dengan presentase sebesar 25% dari total kasus yang ada di indonesia. dan masih diperkirakan akan ada indikasi kasus perundungan ini dapat meningkat lagi.

Melihat fenomena tersebut tentunya menjadi perhatian khusus bagi orang tua, dan pihak sekolah maupun pemerintah dalam menanggapi krisis perundungan yang terjadi di dunia pendidikan. Terdapat beberapa faktor seorang anak melakukan aksi bullying. Dimana diantaranya dapat berasal dari keluarga, kurangnya perhatian dari orang tua juga dapat berpotensi seorang anak melakukan tindakan kekerasan, melakukaan penghinaan, hingga penganiayaan untuk meluapkan emosinya. Selain itu kondisi lingkungan pertemanan yang tidak baik juga dapat menyebabkan seorang anak dapat terpengaruh untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti aksi perundugan sesama siswa. tidak hanya itu faktor lainnya juga dapat berasal dari kurangnya pemahaman edukasi mengenai bullying dan masih kurangnya empati antar sesama.

Di sisi lain, adanya tindakan perundungan ini tentunya memiliki dampak yang sangat buruk terhadap perkembangan mental maupun karakter korban. Tidak hanya itu, dampak lainnya yakni dapat menghilangkan rasa percaya diri dan trauma dalam jangka waktu yang panjang, bahkan dapat menyebabkan korban hingga stress berkepanjangan dan berpotensi membahayakan nyawa korban itu sendiri. Adapun upaya yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya aksi perundungan di kalangan remaja dapat dilakukan sejak dini. Dimana perlu adanya penanaman nilai moral disetiap masing-masing peserta didik, hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan edukasi tentang bullying terhadap peserta didik, wali murid, maupun tenaga pendidik. Kemudian upaya yang selanjutnya dapat dilakukan melalui penanaman rasa saling menghargai satu dengan lainnya, yang mana dengan membiasakan seorang anak memiliki rasa saling menghormati dan menghargai satu dengan lainnya dinilai dapat menjadi salah satu upaya efektif untuk meminimalisir terjadinya aksi perundungan di kalangan remaja.

Selain itu adanya peranan orang tua juga menjadi salah satu kunci utama dalam mendidik dan memberikan perlindungan bagi anak agar tidak mengalami tindakan bullying baik di lingkungan sekolah mupun di luar sekolah. Di sisi lain, orang tua berperan dalam membangun komunikasi yang sehat dengan anak, dimana orang tua juga harus memiliki sikap yang peka terhadap keadaan dan perubahan perilaku dari diri seorang anak. sehingga tiap anak tidak merasa sendiri dan dapat terbuka terhadap masalah yang sedang dihadapi, serta diperlukan adanya pemahaman dalam memilih lingkungan pertemanan yang baik dan sehat sehingga tidak terjerumus ke dalam lingkungan pertemanan yang tidak sehat dan jika dibiarkan akan beresiko membawa dampak buruk dan memicu terjadinya tindakan perundungan.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pula adanya peranan dari guru di lingkungan sekolah. dimana peran seorang guru juga menjadi hal yang penting dalam membimbing dan memberi nasihat bagi setiap peserta didik. yang mana dengan adanya pemberian nasehat dan arahan yang tepat diharapkan dapat menuntun peserta didik agar dapat terhindar dari perilaku bullying. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya tindakan perundungan di lingkungan sekolah dapat dicegah dan diminimalisir kembali melalui kerja sama dari peranan orang tua dan guru dalam memberikan menanamkan nilai-nilai moral yang baik sehingga tidak diharapkan tidak terjadi lagi tindakan perundungan di lingkungan sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun